Taiwan Siapkan Pelatihan Perang Hadapi Serangan Tiongkok
HSINCHU, SATUHARAPAN.COM - Taiwan menggelar pelatihan perang anti-pendaratan dengan peluru tajam, yang memeragakan serangan dari Tiongkok seiring janji Presiden Ma Ying-jeou untuk memelihara pasukan siap tempur sambil terus mencoba berdamai dengan raksasa tetangganya itu.
"Meskipun hubungan lintas-selat ini adalah yang paling stabil dalam 66 tahun belakangan, tidak berarti Taiwan mengendurkan kesiapan militernya," kata Presiden Ma kepada sekitar 800 prajurit peserta pelatihan itu dalam pertemuan di pangkalan militer di daerah Hsinchu utara, Kamis (10/9).
Pelatihan perang dipimpin Presiden Ma itu adalah bagian dari pelatihan tahunan dengan nama sandi "Han Kuang 31" (Kejayaan Han), yang dirancang untuk menguji kekuatan angkatan bersenjata Taiwan dalam mengusir serangan dari Tiongkok.
"Kita ingin mencegah perang, tapi kita tidak takut bertempur. Ketika bertindak sebagai pelaku perdamaian, kita juga ingin menggerakkan pasukan kuat dan mandiri," tambah Ma.
Pelatihan perang lima hari itu, yang dimulai pada Senin, diadakan setelah Tiongkok menunjukkan pertumbuhan kekuatannya selama parade untuk menandai peringatan 70 tahun Perang Dunia II yang dilaksanakan baru-baru ini.
Tiongkok dan Taiwan berpisah pada 1949 pada akhir perang saudara dan Pemerintah Tiongkok sejak itu telah menolak untuk melupakan niatnya untuk menyatukan kembali Taiwan ke dalam Tiongkok dengan paksa.
Meskipun Taiwan berupaya memperbaiki hubungan antara Beijing dan Taipei sejak Ma berkuasa pada 2008, ancaman militer yang dirasakan datang dari Tiongkok terus meningkat.
Menurut laporan, yang dikirim Kementerian Pertahanan Taiwan ke parlemen bulan lalu, angkatan bersenjata Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat, telah meningkatkan jumlah balistik dan rudal jelajah untuk menargetkan Taiwan.
Pelatihan perang pada Kamis itu mensimulasikan respon terhadap serangan Tiongkok di mana armada kapal musuh mendekati sebuah pelabuhan dekat area industri Taiwan, Hsinchu Science-based Industrial Park, seperti Silicon Valley di Amerika Serikat.
"Pelatihan itu sangat sukses. Hati saya penuh keyakinan bahwa kita mampu mempertahankan keamanan nasional kita," kata Ma di pangkalan militer di sebuah bukit yang menghadap Selat Taiwan.
Tayangan televisi menunjukkan jet-jet tempur milik Taiwan melepaskan nyala api, helikopter-helikopter penyerang meluncurkan roket dan marinir mendarat dari kapal-kapal amfibi dalam latihan yang juga diadakan di selatan.
Rangkaian lain pelatihan itu berlangsung awal pekan ini di Kinmen, kelompok pulau terpencil yang dikuasai Taiwan di dekat tenggara kota Xiamen, Tiongkok. (AFP).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...