Taiwan Tangkap Mantan Kapten Angkatan Laut China, Speedboatnya Masuk Pelabuhan Taipei
TAIPEI, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria China yang ditangkap setelah speedboatnya memasuki pelabuhan Taipei secara ilegal adalah mantan kapten angkatan laut yang mungkin sedang menyelidiki pertahanan pulau itu, kata pejabat senior Taiwan pada hari Selasa (11/6).
Penjaga pantai Taiwan menangkap pria tersebut pada hari Minggu (9/6) di lingkungan pesisir Tamsui setelah perahunya memasuki sungai yang mengarah ke Taipei, sebuah insiden yang terjadi di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Taiwan dan China.
China memandang pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri, namun klaim ini ditolak oleh Taipei.
Kuan Bi-ling, kepala Dewan Urusan Kelautan Taiwan, yang menjalankan penjaga pantai, mengatakan kepada wartawan di parlemen bahwa pria tersebut “cukup sopan dan berpenampilan baik” dan sebelumnya pernah menjabat sebagai kapten angkatan laut China.
Selama setahun terakhir ini ada 18 kasus serupa, sebagian besar melibatkan pulau-pulau yang dikuasai Taiwan yang terletak di sebelah pantai China, kata Kuan.
“Melihat akumulasi kasus di masa lalu, kami tidak dapat mengesampingkan bahwa ini adalah sebuah percobaan,” katanya, merujuk pada kemampuan Taiwan dalam mengenali kapal-kapal tersebut.
Baik Kantor Urusan Taiwan di China maupun kementerian pertahanannya tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, yang juga berbicara kepada wartawan di parlemen, mengatakan insiden kapal tersebut bisa menjadi contoh lain dari taktik “zona abu-abu” China terhadap pulau tersebut.
Taiwan telah mengeluh dalam beberapa tahun terakhir bahwa China telah menggunakan apa yang disebut peperangan zona abu-abu yang dirancang untuk melelahkan musuh dengan taktik yang tidak biasa tanpa menggunakan pertempuran terbuka, seperti menerbangkan balon pengintai di atas pulau tersebut.
“Taktik zona abu-abu ini selalu ada,” kata Koo. “Kita harus selalu menjaga kewaspadaan dan tidak mengesampingkan kemungkinan mengambil tindakan balasan.”
Pada bulan Maret, dua nelayan Taiwan tersesat ke perairan China di dekat kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan, yang terletak di sebelah pantai China. Salah satunya, seorang perwira militer Taiwan, masih ditahan di China, sementara yang lainnya segera dibebaskan setelahnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...