Tak Ada di Jadwal Pemeriksaan, Kakak Kandung Sanusi ke KPK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mohamad Taufik, kakak kandung tersangka Mohamad Sanusi, sekaligus Ketua Badan Legislasi DPRD DKI Jakarta, pada hari Senin (25/4) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Perlu diketahui, nama Taufik tidak tercantum dalam jadwal pemeriksaan (riksa) resmi yang dikeluarkan oleh KPK pada hari Senin ini.
Menurut informasi yang dikumpulkan, kehadiran Taufik diduga menjadi saksi untuk Sanusi bersama lima orang saksi yang telah terjadwal dalam pemeriksaan.
Lima orang saksi tersebut di antaranya adalah Sunny Tanuwidjaja, Staf Khusus Basuki Tjahjaja Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta, Merry Hotma, Wakil Ketua Balegda DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin, Anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sangaji (Ongen), Anggota Balegda DKI Jakarta, dan Bestari Barus, Anggota DPRD DKI Jakarta.
Hingga berita ini diturunkan, humas KPK juga belum dapat mengkonfirmasi keperluan Taufik mendatangi gedung KPK kepada satuharapan.com.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan gelar perkara yang dilakukan, penyidik KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan Mohamad Sanusi, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019, Ariesman Widjaja, Presiden Direktur PT Agung Podomoron Land (PT APL), dan Trinanda Prihantoro, Karyawan PT APL, sebagai tersangka.
Penetapan ketiganya sebagai tersangka bermula dari kegiatan operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada hari Kamis (31/3) sekitar pukul 19.30 WIB terhadap Sanusi dan Gerri sebagai perantara suap di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, setelah menerima uang dari Trinanda. Dari lokasi kejadian, KPK berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 1 miliar dan Rp 140 juta dalam pecahan Rp 100.000.
Selain penangkapan terhadap Sanusi dan Gerri, KPK juga mengamankan Trinanda di kantornya di kawasan Jakarta Barat dan Berlian di rumahnya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Editor : Sotyati
1.100 Tentara Korea Utara Jadi Korban dalam Perang Rusia-Ukr...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Rusia d...