Tak Sanggup Bayar Utang Yunani Benturkan Rusia dengan Eropa
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Kemampuan Yunani untuk membayar utangnya kepada negara-negara zona euro dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah menjadi sorotan tiada akhir, terutama setelah pemerintah baru negara itu, berusaha untuk menegosiasikan persyaratan-persyaratan ketat reformasi ekonomi sebagai imbalan bagi dana talangan yang sudah mereka terima sebelum ini.
Pekan ini, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras akan berkunjung ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diduga akan meminta bantuan keuangan negara itu seiring dengan masih alotnya perundingan dengan negara-negara maju yang dikomandoi Jerman, yang kerap disebut Troika (Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, dan IMF)
Namun, suara skeptis dari kalangan investor semakin kuat, dan menganggap kunjungan Tsipras ke Rusia hanya taktik untuk mengulur-ulur waktu dan mencoba bermain politik adu-domba.
Jim Rogers, investor dan pengusaha asal Amerika Serikat, mengatakan Athena hanya mencoba untuk menunda-nunda namun sesungguhnya negara itu tidak pernah sanggup melunasi utangnya kepada IMF.
Menurut dia, kepergian Tsipras ke Rusia untuk bertemu Putin adalah "demi uang dan Rusia adalah tempat yang indah untuk mendapatkan uang dan bermain pilitik," kata pendiri Quantum Fund bersama George Soros dan pencipta Roger International Commodities Index (RICI) itu.
Rencana kunjungan Tsipras ke Rusia telah banyak mendatangkan kritik dari media arus utama Barat, dan dituding ingin 'bermain mata dengan Moskow' setelah menjanjikan akan membayar sebagian dari utangnya kepada IMF pada hari Kamis (9/4) ini.
"Yunani tidak pernah sanggup membayar utang! Tidak akan pernah! Secara fisik hal itu tidak mungkin," kata Rogers dalam sebuah wawancara dengan rt.com dalam acara In the Now yang dituan-rumahi Anissa Naouai.
"Tapi mereka bisa mencoba untuk menunda hal itu," tambahnya, dan menurutnya, untuk itulah kunjungan Tsipas ke Moskow Rabu ini. Tsipras akan mencoba "untuk menunda itu selama mungkin dan kemudian barangkali mereka bisa lolos dengan itu untuk sementara waktu."
Saat ini, kata dia, Yunani sedang mencoba untuk "menunjukkan wajah yang baik," dan jika negara itu berhasil melunasi setidaknya sebagian dari utangnya, atau menunjukkan upaya ke arah itu, posisinya masih bisa bertahan.
Pada saat yang sama, kata dia, Rusia adalah tempat yang sempurna bagi pemerintah baru Yunani itu untuk "bermain politik." Rogers mengatakan "itu adalah taktik yang sempurna, memainkan Rusia melawan Uni Eropa dan melawan Barat karena apa yang terjadi di Ukraina."
Jika rencana itu gagal, kata dia lagi, Yunani akan beralih ke Tiongkok mencari uang yang dibutuhkan, dan "Tiongkok punya lebih banyak uang daripada siapa pun."
Kemarin, Wakil Menteri Keuangan Yunani, Dimitris Mardas, mengatakan bahwa pemerintah Yunani mulai akan membayar pinjamannya kepada IMF pada 9 April mendatang dalam upaya negara itu meredam kekhawatiran gagal bayar (default) utang. Yunani telah kehabisan uang tunainya pasca Troika membekukan bailout sampai pemerintah baru yang memimpin Yunani saat ini mencapai kesepakatan atas paket reformasi kebijakan ekonomi.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Managing Director IMF, Christine Lagarde dari Washington, setelah dirinya berunding dengan Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis. Menurut dia, Yunani sepakat membayar kembali utangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada 9 April ini.
Sebelum pertemuan, ada spekulasi bahwa Yunani mungkin akan gagal membayar US$501 juta kepada IMF jika dipaksa memilih antara membayar utang IMF atau membayar gaji para pegawai negeri. Namun, menurut Lagarde, pembayaran utang IMF itu merupakan kepentingan terbaik Yunani.
”Berlanjutnya ketidakpastian bukan kepentingan Yunani dan saya menyambut konfirmasi oleh Menkeu (Yunani) bahwa pembayaran utang kepada IMF akan dilakukan pada 9 April,” papar Lagarde seperti dikutip AFP.
Sampai saat ini Yunani belum menerima sisa dana talangan dalam paket penyelamatan IMF-Uni Eropa senilai 240 miliar euro. Ini terjadi karena Brussels belum menyetujui rencana reformasi Yunani yang telah direvisi. Pemerintah Yunani berharap persetujuan paket reformasi terbaru akan membuka sisa bantuan bailout Uni Eropa/IMF sebesar 7,2 miliar euro serrta mengembalikan keuntungan sekitar 1,9 miliar euro kepada Bank Sentral Eropa dari obligasi Yunani.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...