Taksi Uber Dibakar di Nairobi
NAIROBI, SATUHARAPAN.COM - Empat orang membakar sebuah taksi atau mobil sewaan yang tergabung dalam jaringan Uber di ibukota Kenya, Nairobi, pada hari Rabu (23/3), tepat pada hari diluncurkannya jaringan angkutan berbasis aplikasi tersebut di Mombasa, kota terbesar kedua di Kenya.
Menurut polisi, sebagaimana dikutip oleh Reuters, pengemudi Uber lolos tanpa cedera. Ini adalah serangan kedua terhadap mobil Uber di Kenya dalam dua bulan terakhir.
Belakangan ini para pengemudi Uber di seluruh dunia menghadapi ancaman, protes dan tindakan hukum dari operator taksi reguler, yang mengatakan tarif murah Uber dan model bisnis mereka membuat bisnis angkutan konvensional terancam terlempar dari persaingan.
Di Kenya, pengemudi taksi reguler bulan lalu mengancam akan melumpuhkan transportasi jika pemerintah tidak melakukan larangan terhadap Uber di Nairobi dalam waktu tujuh hari. Pemerintah menolak tuntutan tersebut, tetapi mengatakan akan menyusun undang-undang baru pada regulasi operator taksi online.
"Sopir, melihat adanya ancaman bahaya, lolos tanpa cedera dan empat orang membakar mobil," kata Yafet Koome, komandan polisi Nairobi.
Melalui sebuah pernyataan email dari kantor Uber di Afrika Selatan, perusahaan itu berkata sedang mengadakan "dialog terbuka" dengan polisi atas serangan itu.
Uber sekarang beroperasi di sembilan kota di sub-Sahara Afrika, termasuk di Afrika Selatan, Nigeria dan Kenya.
Bulan lalu, sopir Uber diserang dan mobilnya dibakar di Kenya, yang menebar ketakutan pada para pengemudi Uber.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...