Xi Jinping Desak Obama Bahas Nuklir Korut Pekan Depan
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Presiden Tiongkok, Xi Jinping akan mendesak Presiden Barack Obama pada pekan depan untuk melanjutkan pembicaraan tentang isu nuklir Korea Utara, seorang diplomat senior mengatakan pada hari Kamis (23/3), pertemuan yang juga bisa menyangkut peretasan dan sengketa Laut Tiongkok Selatan.
Tiongkok adalah sekutu tunggal Korea Utara tetapi sangat tidak menyetujui program nuklirnya dan marah terhadap uji coba nuklir keempat di bulan Januari dan kemudian peluncuran roket.
Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Li Baodong, mengatakan ini merupakan pertemuan pertama Xi dan Obama pada tahun ini di sela-sela pertemuan puncak keamanan nuklir di Washington pada pekan depan, dan keduanya akan membicarakan tentang Korea Utara.
"Pada masalah ini, posisi Tiongkok konsisten. Kami berdedikasi untuk desentralisasi semenanjung Korea," kata Li Baodong dalam konferensi pers sebagaimana dikutip Reuters, hari Kamis (23/3).
"Kami pikir masalah ini harus diselesaikan melalui dialog dan konsultasi. Kami berdedikasi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di semenanjung itu. Pada masalah penting ini, Presiden Xi dan Obama akan memiliki kesempatan untuk memiliki pertukaran penuh pandangan."
Tiongkok telah menyerukan untuk dimulainya kembali perundingan enam negara antara kedua Korea, Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang dan Rusia yang bertujuan untuk membatasi ambisi nuklir Korea Utara. Rusia juga mendesak Pyongyang untuk kembali ke perundingan.
Berbagai upaya untuk memulai kembali perundingan telah gagal karena mereka gagal mengikuti putaran terakhir pada tahun 2008.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan pada pekan lalu, Pyongyang akan segera menguji hulu ledak nuklir dan rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir yang akan menjadi pelanggaran langsung terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Media pemerintah Korea Utara, hari Kamis (23/3), mengatakan Pyongyang telah berhasil menguji mesin berbahan bakar padat yang mendorong kekuatan roketnya, menunjukkan hal itu terus mengembangkan rudal balistik antarbenua, juga bertentangan dengan sanksi.
Tiongkok juga telah kecewa dengan beberapa tindakan Amerika Serikat, termasuk sanksi sepihak AS terhadap Pyongyang dan kemungkinan penyebaran sistem pertahanan rudal ke Korea Selatan. Beijing mengatakan hal itu bisa membahayakan keamanan.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...