Tambang Batu Bara di Turki Meledak, 151 Meninggal
SOMA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah korban tewas dari ledakan dan kebakaran di tambang batu bara di Turki barat sekarang 151, Menteri Energi Taner Yildiz mengatakan pada Rabu (14/5).
Yildiz menambahkan ada 780 orang bekerja di dalam tambang pada saat kecelakaan di tambang batu bara di Soma, sekitar 250 km dari Istanbul, Associated Press melaporkan.
Dia mengatakan 76 pekerja tambang terluka dan salah satu dari mereka berada dalam kondisi serius. Tidak segera jelas berapa banyak penambang masih terjebak di tambang batu bara di kota Soma.
Petugas pemadam kebakaran mati-matian berusaha memompa udara bersih ke dalam poros tambang bagi mereka yang tetap terjebak sekitar dua kilometer di bawah permukaan tanah dan empat kilometer dari pintu masuk.
Runtuhnya tambang di distrik Soma disebabkan oleh ledakan menyusul korsleting listrik, gubernur daerah kepada NTV.
Media lokal mengatakan ada 580 orang yang terjebak di tambang pada saat ledakan, tetapi banyak telah melarikan diri.
Perdana Menteri Tayyip Erdogan membatalkan perjalanan ke Albania, dijadwalkan Rabu, dan akan pergi ke lokasi bencana, sumber-sumber di kantornya mengatakan.
“Upaya penyelamatan bagi saudara-saudara kita di tambang sedang berlangsung ... Insya Allah, pada jam-jam mendatang, saya berharap untuk menerima berita menggembirakan,” kata Erdogan dalam pidato pada upacara di ibukota Ankara, sebelum jumlah bencana menjadi jelas.
Karena ledakan terjadi selama perubahan shift, ada ketidakjelasan atas jumlah penambang yang masih di dalam, tapi AFAD menyebut angka lebih dari 200.
“Udara segar, oksigen dipompa ke tambang. Ini adalah hal yang paling penting bagi para pekerja kita di sana,” kata Menteri Energi Taner Yildiz kepada wartawan, dalam perjalanan ke Manisa.
“Kami menghadapi karbon dioksida dan karbon monoksida yang menjadi racun ... Kami harus membawa teman-teman kami keluar dari sana dengan cepat. "
Sedikitnya delapan orang dibawa keluar hidup-hidup. Tayangan televisi menunjukkan penambang diselamatkan bersatu kembali dengan kerabat menangis.
Namun para pejabat pemerintah khawatir jumlah korban tewas mungkin meningkat. “Sayangnya, kita bisa melihat gambaran yang suram. Sepertinya itu akan menjadi malam yang sangat sulit. Jumlah korban tewas mungkin meningkat tapi tim penyelamat bekerja keras,” kata seorang pejabat.
Kecelakaan pertambangan terburuk Turki adalah pada 1992, ketika ledakan gas menewaskan 263 pekerja di provinsi Laut Hitam Zonguldak. Negara ini memiliki catatan kesehatan dan keselamatan yang buruk di bidang pertambangan, khususnya batu bara.
Pada Mei 2010, ledakan gas lain menewaskan 30 penambang, lagi di provinsi Zonguldak. (english.alarabiya.net)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...