Tangis Haru Wapres AS Saat Terima Penghargaan dari Obama
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden tak kuasa menahan air matanya ketika Presiden AS Barack Obama memberikan penghargaan “The Presidential Medal of Freedom” yaitu sebuah penghargaan tertinggi kepada warga negara AS.
Penghargaan tersebut diberikan dalam acara upacara yang digelar di Gedung Putih, Washington DC pada hari Kamis (12/1) waktu setempat.
Penghargaan khusus ini tidak sembarangan diberikan. Sebelumnya, hanya ada tiga orang yang menerima penghargaan serupa yaitu Paus Yohanes Paulus II, mantan Presiden AS Ronald Reagan dan mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell.
Biden terlihat menahan air matanya selama acara itu berlangsung dan mulai menangis ketika mendengar namanya disebut untuk menerima penghargaan tersebut.
“Saya tidak punya firasat,” kata Biden, setelah menerima penghargaan tersebut dari Obama.
Obama menganugerahkan penghargaan seumur hidup ini kepada Biden untuk menghormati pengabdiannya sebagai pelayan masyarakat, termasuk sebagai senator dan delapan tahun pengalamannya sebagai Wakil Presiden.
Obama menyoroti Biden dalam memperjuangkan tindakan nyata melawan kekerasan terhadap perempuan, cara dia berdiplomasi, pelayanannya terhadap penderita kanker dan kampanye “It’s On Us” yang merupakan kampanye untuk memerangi kekerasan seksual di kampus-kampus.
“Ini adalah peninggalan yang luar biasa, karir yang luar biasa dalam pelayanan publik. Inilah, seperti yang pernah dikatakan Joe kepada saya sebagai ‘masalah yang besar’,” kata Obama menekankan.
Penghargaan yang dia berikan kepada Biden merupakan buntut dari pernyataannya dalam pidato perpisahan yang ia sampaikan di Chicago pada hari Selasa (10/1) lalu. Saat itu, ia menyebut Biden sebagai “saudara”.
“Untuk Joe Biden, seorang anak yang suka berkelahi dari Scranton dan yang menjadi putera daerah kebanggaan Delaware. Anda adalah pilihan pertama saya untuk ditunjuk sebagai wakil presiden dan saya tidak salah pilih orang. Anda adalah yang terbaik,” kata dia.
“Bukan karena Anda menjadi Wakil Presiden yang hebat, tapi karena proses tawar menawar, saya mendapatkan seorang saudara.”
Dua pria ini secara blak-blakan mengungkapkan tentang persahabatan mereka secara mendalam setelah melalui masa-masa susah dan senang selama delapan tahun di Gedung Putih. Begitu pula dengan yang terjadi pada hari Kamis (12/1), mereka mengungkapkan hubungan baik mereka dan keluarga mereka satu sama lain.
“Di belakang layar, secara tersembunyi, Joe telah membuat saya sebagai Presiden yang lebih baik dan seorang kepala komandan yang lebih baik,” kata Obama. “Di ruangan khusus, kami makan siang bersama, bergosip setelah tidak ada orang lain selain kami di ruangan, dan dia bahkan tidak takut menegur saya, meskipun kami berbeda pandangan. Faktanya, meski kami berbeda pendapat, saya percaya, dia adalah Wakil Presiden terbaik yang pernah kita miliki.”
Biden menyebut Obama sebagai orang yang “luar biasa”.
“Saya memberitahu semua orang dan saya mengatakan dari awal: Saya tidak pernah kenal dengan Presiden dan beberapa orang yang saya kenal dalam hidup saya yang bisa saya hitung dengan jari, memiliki integritas dan kesopanan dan rasa saling membutuhkan kepada orang lain,” kata Biden kepada Obama.
“Saya hanya berharap bahwa tanda bintang dalam sejarah yang melekat pada nama saya ketika mereka berbicara tentang Presiden ini adalah bahwa saya merupakan bagian dari perjalanan seorang pria yang luar biasa yang melakukan hal-hal yang luar biasa untuk negara ini,” kata dia.
Biden merasa tidak layak mendapatkan tanda kehormatan tersebut. “Tapi saya tahu itu datang dari hari Presiden. Ada pepatah Talmud mengatakan, apa yang datang dari hati masuk ke hati. Tuan Presiden, Anda telah membuat kami merinding, Anda dan seluruh keluarga Anda, termasuk Ibu Anda selalu ada di hati kami.” (huffingtonpost.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...