Tas Elizabeth Tembus Pasar Internasional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Produsen tas asal Bandung yang namanya sudah terkenal di Indonesia, Elizabeth masih terus memperluas jangkauan penjualannya. Bahkan baru-baru ini, penjualannya telah menembus pasar internasional. Hal ini terlihat dari sejumlah konsumennya yang berasal dari beberapa negara di Asia, kemudian Eropa dan Amerika Serikat.
Walaupun telah menembus pasar internasional, dan peluang terbuka lebar, namun kini Elizabeth fokus pada pasar dalam negeri. “Potensi pasar Indonesia sangat besar, itu yang kami manfaatkan,” kata Direktur Utama tas Elizabeth, Denny Subali, seperti dikutip dari Ciputra Enterpreneurship.
Denny mengatakan, perusahaan berbasis keluarga itu kini mempekerjakan ribuan karyawan dengan omset 30 ribu tas setiap bulannya.
Tas Elizabeth bermula dari usaha suami istri, Handoko Subali – Eizabeth pada tahun 1962. Karena penghasilan keluarga yang pas-pasan maka beranjak dari mimpi untuk dapat mengubah keadaan ekonomi keluarga, mereka memulai usaha ini. Jenis tas produksi mereka pertama kali adalah tas travel, yang diproduksi dengan modal pas-pasan. Kemudian tas travel ini dipasarkan Handoko dari pintu ke pintu, termasuk menitipkannya pada sejumlah toko.
Berkat upaya dan kerja keras, serta dukungan dari keluarga, tas produksi Handoko ini mulai mendapatkan tempat dan diminati pasar. Tahun 1963, Handoko resmi mendirikan Tas Elizabeth. Dengan omset 20 unit tas perbulannya, menurut keterangan Denny yang merupakan putra Handoko dan Elizabeth. Sekitar tahun 1970-an Tas Elizabeth membuka Toko Elizabeth pertama di Jalan Otto Iskandardinata, yang sekarang menjadi kantor pusat Tas Elizabeth.
Pasar domestik yang kuat tersebut membuat Tas Elizabeth tidak tanggung-tanggung menggarapnya. Dalam waktu dekat ini Tas Elizabeth berencana menambah lima gerainya di Cicadas, Bandung, Pekanbaru, Lampung, Cirebon, dan Lombok.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...