Tayangan Ramadhan Saudi Dikritik Karena Menjadikan Gadis sebagai Lelucon
ARAB SAUDI, SATUHARAPAN.COM - Sebuah tayangan TV Saudi dikecam pekan ini setelah menjadikan anak sebagai lelucon Ramadhan. Hal ini mendorong banyak orang untuk menyerukan produser acara dihukum.
Tayangan berjudul “Pranks” (Lelucon) yang mengudara di saluran Ajial di Saudi selama bulan suci Ramadhan menjadikan seorang gadis berusia tidak lebih dari 10 tahun sebagai lelucon. Lelucon itu termasuk meneriakinya, membuatnya menangis hingga menjelang akhir.
Pejabat media meminta agar awak acara dikenakan sanksi dan diskors karena memanipulasi perasaan seorang anak untuk membuat penonton tertawa.
Pengguna Twitter juga meluncurkan kampanye menolak acara itu. Para pekerja di tayangan acara itu dituduh memanipulasi perasaan anak-anak dan secara lisan menghina mereka.
Salah al Shyhi, penulis di harian Saudi Al-Watan, mengatakan menjadikan anak lelucon itu melanggar hak-haknya sebagai anak.
Dia menambahkan bahwa lelucon ini bukan satu-satunya yang menarik perhatian dan seluruh episode acara mengambil gaya serupa dalam mendorong anak-anak menangis.
Salah al Shyhi juga mengatakan, “Jika ayah anak itu baik-baik saja dengan apa yang terjadi pada putrinya, maka dia juga harus bertanggung jawab."
Sementara itu, penyelia Ajial Khaled al Bayti, mengatakan bahwa mereka tidak berusaha mengintimidasi anak-anak. Dia menambahkan bahwa video anak yang muncul di YouTube tidak memicu semua keributan ini.
Khaled al Bayti menambahkan bahwa sketsa itu direkam dengan persetujuan dan kehadiran wali anak dan bahwa anak dan ayahnya menyaksikan dan menyetujui tayangan acara itu mengudara.
“Kami telah menayangkan acara ini selama empat tahun pada saluran itu dan sangat sukses sehingga beberapa orang tua memanggil kita untuk menarik anak-anak mereka turut serta di dalamnya,” tambahnya.
Banyak orang Saudi yang menggunakan Twitter mengatakan yang terjadi di tayangan acara itu adalah pelecehan verbal dan tidak professional. Tidak ada lelucon lucu dari tindakan kru acara yang meminta gadis berbohong dan kemudian meneriakinya untuk mengikuti kemauannya.
Editor : Yan Chrisna
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...