Teater dan Cahaya, Tema Festival Teater Jakarta ke-43
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Festival Teater Jakarta (FTJ) pada tahun 2015 ini telah memasuki penyelenggaraan yang ke-43. Program ini diikuti oleh kelompok teater Sejakarta dan diselenggarakan mulai dari tingkat wilayah. Dengan mengusung platform tema “Menata Laku, Menata Panggung” dengan subtema “Teater dan Cahaya”, Festival Teater Jakarta 2015 akan berlangsung pada 30 November 2015 – 10 Desember 2015 (11 hari penyelenggaraan) bertempat Di Teater Kecil-Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Pada tahun ini peserta lomba berjumlah 17 grup (15 grup peserta dari wilayah dan dua grup dari peserta pemenang tahun lalu) adapun jadwal pertunjukan lomba dalam satu hari menjadi dua group yaitu pada pukul 14.00 dan 20.00 WIB.
Dunia seni pertunjukan khususnya pertunjukan teater tidak akan bisa berlangsung tanpa adanya tata cahaya. Tindakan ataupun adegan yang terjadi di atas panggung tidak akan dapat terlihat oleh penonton sama sekali. Tata cahaya dalam suatu pementasan panggung adalah kerja yang menggabungkan rasa keindahan dengan penafsiran adegan lakon.
Dalam sebuah pementasan teater seringkali tatanan artistik dalam hal ini properti, kostum, penataan cahaya, musik, hanya menjadi “tempelan” dan sekedar ada. Latihan peran, membaca naskah, olah tubuh seringkali mendapat porsi yang lebih besar, seolah dalam sebuah pertunjukan hanya akting dari aktor yang menjadi fokus penonton. Panggung terabaikan dan kurang mendapat sentuhan.
Padahal jika ingin menghasilkan sebuah tontonan yang menarik maka semua aspek pertunjukan harus mendapatkan perhatian yang sama pentingnya.
FTJ untuk pertama kalinya dari penerapan “Teater dan Cahaya” memberikan penghargaan untuk Penata Cahaya Terbaik.
Dengan dilatarbelakangi kebutuhan tatanan estetika panggung menyoal tata cahaya, pada persiapan pelaksanaan Festival Teater Jakarta (FTJ) ke-43 tahun 2015 ini, Komite Teater dan asosiasi teater lima wilayah DKI Jakarta melalui serangkaian diskusinya telah menetapkan platform FTJ – yang berlaku sampai tiga tahun ke depan- adalah “Menata Laku, Menata Panggung” dengan subtema: “Teater dan Cahaya” (2015), “Teater dan Bunyi” (2016), dan “Teater dan Rupa” (2017).
Disinilah tantangan terbesarnya, mewujudkan pekerja teater untuk kreatif dan berupaya inovatif dalam memanfaatkan berbagai sumber untuk mewujudkan ide-ide pemanggungannya. Bagaimana kelompok teater yang berlomba memanfaatkan sumber cahaya baik alami maupun teknologi (cahaya lampu) ke dalam sebuah pementasan teater.
Selain program lomba ada pula program pendamping lain di antaranya: Pembukaan berupa pertunjukan “Orang-Orang Setia” oleh Teater Satu Lampung. Penutupan dengan pertunjukan “Ruang Tunggu Darurat” dari Teater Ghanta.
Juga diskusi pertunjukan setelah lomba seperti diskusi tematik “Peran Cahaya dalam Pertunjukan” oleh Sonny Soemarsono, workshop tata cahaya, koran FTJ, warung FTJ dan mini stage, launching “website FTJ” dan “Teater dan Kota”.
Selain itu, Bengkel Naskah Drama Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta akan menanpilkan “Album Keluarga” #50 tahun 1965, dokumentasi foto pertunjukan FTJ wilayah tahun 2015. serta malam penganugerahan kepada para pemenang FTJ turut memperkaya rangkaian pada Festival Teater Jakarta 2015.
Tentang Festival Teater Jakarta
Festival Teater Jakarta (FTJ) digagas oleh Wahyu Sihombing, anggota Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Sekretaris Dewan Pekerja Harian DKJ, lalu diresmikan dengan nama Festival Teater Remaja Jakarta pada 13 September 1973, oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.
Cita-cita luhur dari pesta kesenian teater yang berdaya lomba ini bertujuan: Pertama, demi mendorong para seniman muda, terutama pegiat seni teater, untuk menumbuh-kembangkan kreatifitasnya. Kedua, melakukan pembinaan bagi kelompok atau grup-grup teater agar menjadi lebih baik dalam berorganisasi. Ketiga, menyuguhkan hasil karya seni yang pantas bagi masyarakat.
FTJ yang konon telah menjadi festival teater terlama di Indonesia, dari tahun ke tahun penyelenggaraannya selalu diminati kelompok dan grup-grup teater sebagai peserta dengan animo penonton yang cukup ramai. FTJ adalah juga lomba berjenjang, mulai dari FTJ Penyisihan di tingkat wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta, dan FTJ Final di tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...