Teguh dalam Pengharapan
Putra Zakharia itu agaknya tak bisa lagi menyembunyikan perasaannya, juga keragu-raguannya.
SATUHARAPAN.COM – ”Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.” (Mzm. 146:5-9).
Dalam mazmur 146, Allah diakui sebagai Pribadi yang membebaskan, membuka mata orang-orang buta, menegakkan orang tertunduk, mengasihi orang benar, menjaga orang asing, menegakkan anak yatim dan janda.
Lalu, bagaimana itu bisa terjadi? Allah tidak bekerja sendirian. Allah melibatkan manusia! Dia ingin kita terlibat dalam memperlihatkan wajah Allah bagi dunia! Aneh rasanya, jika kita mengakui Allah sebagai Pribadi yang sungguh-sungguh peduli terhadap nasib manusia, namun kita sendiri abai akan tugas kita di dunia ini.
Yesus orang Nazaret memperlihatkan kepada kita bahwa Allah bekerja melalui manusia. Yesus telah memperlihatkan wajah Allah bagi sesama melalui karya mesianiknya (Yes. 35:5-6). Dan itulah yang didengar Yohanes Pembaptis sedang mendekam dalam penjara. Anehnya, melalui utusannya, Yohanes bertanya kepada Yesus, ”Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (Mat. 11:3).
Putra Zakharia itu agaknya tak bisa lagi menyembunyikan perasaannya, juga keragu-raguannya. Jika Yesus memang Mesias, mengapa Dia membiarkan dirinya—orang yang pernah membaptis-Nya—merana dalam penjara? Jika Yesus adalah Mesias, mengapa dia tidak membebaskannya dari penjara? Mengapa Yesus tidak membelanya? Bukankah dia punya kuasa untuk itu?
Atas pertanyaan itu, Yesus lugas menyatakan kepada utusan Yohanes untuk mengatakan kepada Yohanes apa yang mereka dengar dan lihat. Ditambah catatan: ”Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” (Mat. 11:6).
Yesus tampaknya hendak menyatakan bahwa Dia tetap Mesias. Memang, Sang Guru dari Nazaret itu belum mengunjungi sanaknya di penjara. Tetapi, Dia tetap Mesias. Dan Mesias akan melakukan apa yang dipandang-Nya baik. Bagian Yohanes adalah tetap teguh dalam pengharapan.
Warga Batuah Serahkan Seekor Trenggiling ke BKSDA
SAMPIT, SATUHARAPAN.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Sampit Kabupaten Kotawaring...