Teh Kulit Salak untuk Penderita Diabetes
MALANG, SATUHARAPAN.COM – Beberapa peneliti yang juga mahasiswa di Universitas Brawijaya (UB), Malang, baru saja mengumumkan penemuan mereka yang terbaru dalam bidang kesehatan; menyeduh kulit salak untuk penderita diabetes.
Seperti dilansir Antara, adalah lima orang mahasiswa bernama Audisty Oktavian, Saraswati, Wildan Noor, Rahayu dan Mhas Agoes Triambada yang berhasil menemukan kandungan Cinamic Acid Derivative atau kandungan yang bermanfaat mengurangi level kadar gula pada tubuh seseorang.
“Awalnya, kami hanya mencari cara bagaimana memanfaatkan limbah kulit salak,” kata Mhas Agoes Triambada.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kandungan cinamic acid derivative merupakan senyawa yang mampu mendorong regenerasi sel epitel. Zat inilah yang berperan penting dalam proses perbaikan pankreas pada penderita diabetes tipe I.
Sementara itu, masih ada kandungan lain yang bermanfaat bagi tubuh penderita diabetes. Seperti unsur aktif Pterostilbene atau zat antidiabetes yang berperan langsung dalam menurunkan kadar gula dalam darah.
Selain menurunkan kadar gula dalam darah, teh kulit salak ini juga bermanfaat sebagai penurun panas demam.
Serbuk teh dengan bahan baku limbah kulit salak karya lima mahasiswa UB Malang ini kemudian diberi nama "Litlak Tea" dan dijual dengan harga Rp3.000 saja per bungkusnya.
Agar rasa teh lebih bisa dinikmati oleh para penderita diabetes, tim peneliti kemudian menambahkan beberapa rasa pada teh kulit salak, yakni original, cokelat, dan vanila. Setiap satu bungkusnya bisa disajikan dalam gelas berukuran sedang.
“Rasa original sebenarnya dikhususkan untuk penderita diabetes, sedangkan rasa cokelat dan vanila diperuntukkan kalangan non-penderita diabetes. Kami berharap teh hasil penelitian kami ini bisa diterima oleh semua kalangan sebagai minuman sehat dan nikmat, terutama bagi penderita diabetes," ujarnya.
Kelima mahasiswa dari Universitas Brawijaya ini berharap ada investor yang mau bergabung untuk memajukan dan mengembangkan peluang usaha teh kulit salak ini.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...