Teman Sejati
Pertemanan sejatinya adalah hubungan yang melibatkan empati dan ketulusan diri.
SATUHARAPAN.COM – Kegembiraan yang sebelumnya mewarnai pertemuan kami, tiba-tiba lenyap sekejap ketika saya menerima pesan yang menyasar di handphone saya: ”Dia prospek, bisa dijadikan klien.” Dan nama saya tertera di sana.
Rupanya pertemanan yang sebelumnya kami jalin adalah ajang untuk mempelajari kehidupan saya, apakah bisa dijadikan klien atau tidak. Segera saya membatalkan pertemuan berikutnya. Keesokan harinya, orang tersebut baru merasakan perubahan sikap saya, dan menyadari kesalahannya dalam memberikan pesan yang salah alamat. Dia pun minta maaf. Tetapi nasi sudah terlanjur menjadi bubur.
Ternyata kejadian 15 tahun itu membekas dalam diri saya. Ketika suatu hari modus yang sama terjadi lagi, saya pun langsung menarik diri. Padahal yang bersangkutan adalah orang yang dahulunya sempat menjadi figur bagi diri saya.
Pertemanan adalah bentuk saling memberikan kepercayaan. Namun, hal itu kadang ternodai oleh kepentingan-kepentingan lainnya. Tentu saja sebagai sesama teman, saling membantu dan mendukung usaha yang dilakukan teman kita adalah suatu kesukacitaan. Tetapi, jebakan atau modus pertemanan dengan maksud tertentu membuat semu jalinan yang sudah terjadi. Itulah yang kadang menyebabkan orang-orang merasa kecewa. Termasuk diri saya. Hubungan akrab yang terjalin dalam waktu tertentu menjadi pudar, begitu saya merasakan modus yang dilakukan.
Pertemanan sejatinya adalah hubungan yang melibatkan empati dan ketulusan diri. Dan konon nilainya melebihi emas perak.
Apakah kita adalah teman sejati?
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kiat Anak Tetap Aman dari Keracunan Saat Liburan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tahukah anda bahwa ada lebih dari 90 persen paparan racun dapat terjadi d...