Terancam Keselamatannya, Gubernur Bank Sentral Libya Melarikan Diri
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM-Gubernur bank sentral Libya, Sadiq al-Kabir, mengatakan bahwa ia dan staf senior bank lainnya terpaksa meninggalkan negara itu untuk "melindungi nyawa kami" dari potensi serangan oleh milisi bersenjata, Financial Times melaporkan pada hari Jumat (30/8).
"Milisi mengancam dan menakut-nakuti staf bank dan terkadang menculik anak-anak dan kerabat mereka untuk memaksa mereka tidak bekerja," kata Kabir kepada surat kabar tersebut melalui telepon.
Ia juga mengatakan bahwa upaya Perdana Menteri sementara Abdulhamid al-Dbeibah untuk menggantikannya adalah ilegal, dan melanggar perjanjian yang dinegosiasikan PBB tentang kendali bank sentral.
Krisis atas kendali Bank Sentral Libya menciptakan tingkat ketidakstabilan lain di negara tersebut, produsen minyak utama yang terpecah antara faksi timur dan barat yang telah menarik dukungan dari Turki dan Rusia.
Misi Dukungan PBB di Libya awal pekan ini menyerukan penangguhan keputusan sepihak, pencabutan force majeure pada ladang minyak, penghentian eskalasi dan penggunaan kekuatan, dan perlindungan karyawan bank sentral. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...