Terduga Teroris Berencana Ledakkan Gereja di Solo
SURAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Nur Ali, mengatakan tiga terduga teroris berencana meledakkan kantor kepolisian dan sejumlah tempat ibadah di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
"Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kemudian melakukan pemantauan secara terus-menerus dan berhasil mematahkan rencana tiga tersangka yang akan melakukan teror di kota ini," kata Nur Ali di Solo, Jumat (14/8).
Dia menjelaskan, berdasarkan hal penggeledahan di empat lokasi, Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar, ditemukan sejumlah barang bukti yang berhubungan langsung bom. Para terduga teroris ini mengincar kantor polisi, tempat ibadah khususnya Kristen, dan Konghucu.
“Kelompok asal tiga teroris tersebut masih berkaitan dengan jaringan-jaringan yang pernah dibongkar polisi sebelumnya dan tidak lepas dari Suriah,” ucap Nur Ali.
“Mereka didanai oleh jaringan Suriah,” dia menambahkan.
Tiga tersangka pelaku teror yang ditangkap Densus 88 itu adalah Ibadurahman (19) warga Semanggi RT 06 RW 04 Pasar Kliwon Solo, Yus Karman (31) warga Semanggi RT 05 RW 03 Pasar Kliwon Solo, dan Sugiyono (35) warga Semanggi RT 06 RW 05 Pasar Kliwon Solo.
“Kemudian tersangka Yus Karman merupakan spesialis perakit bom. Dan Ibadurahman mengajak Yus Karman untuk ikut bersama membuat bahan peledak. Tersangka Sugiyono bertugas menyiapkan sarana dan prasarana merakit bom serta merencanakan lokasi target teror bom Polsek Pasar Kliwon. Rencananya bom itu akan diletakkan di lokasi target bom dan ditinggal,“ ujar Nur Ali.
Bom Rakitan
Ahli bom dari Inafis, AKBP Sunandi, menjelaskan dalam penggeledahan empat lokasi, polisi menemukan sejumlah barang bukti untuk membuat bom rakitan. Di antaranya adalah asam nitrat, satu karung serbuk aluminium, tanda suar, rangkaian lampu hias yang akan dimodifikasi untuk rakitan, fosfor merah dari korek api. Masih ada juga 21 switcher siap pakai, potasium nitrat.
“Barang bukti ini mudah ditemukan di sekitar kita. Asam nitrat yang biasa digunakan dengan dicampur urea bisa menimbulkan daya ledak. Selain barang bukti itu juga ditemukan panduan membuat bom, HP untuk kendali jarak jauh dan bendera yang digunakan sebagai simbol mereka (Islamic State Iraq and Syria/ISIS), “ kata dia.
Sunandi melanjutkan berdasarkan temuan di lapangan, para tersangka ini telah melakukan pengembangan merakit bom. Mereka melakukan pencampuran kalsium karbonat dicampur dengan potasium nitrat dan belerang tanpa menggunakan serbuk arang. (Ant/BBC)
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...