Terompet Sampul Alquran, PBNU: Umat Jangan Mudah Terprovokasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menjelang pergantian tahun, masyarakat, khususnya umat Islam dibuat gempar sekaligus geram dengan berita beredarnya terompet yang berbahan baku sampul Alquran.
Sebelumnya Polda Jateng telah berhasil mengamankan setidaknya 2,3 ton kertas bahan pembuat terompet kontroversial itu. Di pihak lain, Kementerian Agama telah mengantongi nama perusahaan di balik pembuatan terompet tersebut.
Menurut Sekretaris Jendral PBNU H Helmy Faishal Zaini, terlepas dari motif apapun, membuat terompet dengan menggunakan bahan baku sampul mushaf Alquran adalah sebuah tindakan keliru sekaligus sangat patut disayangkan.
“Bagaimanapun juga Alquran adalah kitab suci, kalam ilahi. Menjadikannya sebagai ‘alat mainan’ semisal terompet dan lain semakna betul dengan mengejek dan menghinanya,” kata Helmy, seperti dikutip dari nu.or.id, di Jakarta, hari Selasa (29/12).
Namun, kata Helmy dalam konteks berbangsa dan bernegara, ada tiga hal yang harus kita tempuh dalam menyikapi fenomena itu. Pertama, mendukung penuh langkah kepolisian untuk bertindak tegas serta mengusut tuntas akar persoalan serta motif pembuatan terompet barbahan baku sampul mushaf tersebut.
Kedua, mendukung Kementerian Agama serta instansi terkait untuk terus melakukan pengusutan secara lebih mendalam soal fenomena terompet berbahan baku sampul mushaf Alquran ini.
Ketiga, mengimbau kepada umat Islam agar tidak terprovokasi sekaligus terpancing dan terseret untuk kemudian gegabah bertindak dalam menyikapi fenomena ini.
“Keempat, Mengimbau kepada segenap bangsa Indonesia untuk selalu menjaga kesatuan dan persatuan demi tercapainya kerukunan dalam kemajemukan,” katanya.
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...