Tersangka Bom Boston Juga Berencana Serang New York
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Informasi baru muncul berkaitan dengan tersangka kasus bom di arena lomba marathon di Boston. Para tersangka bom di Boston juga merencanakan aksi serupa di Times Square, Kota New York.
Biro penyidik Federal, FBI, mengatakan kepada anggota parlemen di Capitol Hill bahwa ibu dari tersangka tahu pada awal 2011 bahwa anaknya Tamberlan telah menjadi bersifat radikal. Bahkan dia mengirimkan pesan teks ke keluarga di Rusia menunjukkan dia bersedia mati untuk Islam. Demikian diberitakan situs CBN News, Kamis (25/4) waktu setempat.
Si ibu tersangka juga mengatakan bahwa anak laki-lakinya telah “dibingkai” sehingga menjadi radikal, dan dia tidak akan pernah menerima mereka bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Kamis malam, pihak berwenang menemukan tumpukan kembang api di sebuah kotak pakaian bekas di Watertown. Beberapa telah dikosongkan. Para pejabat percaya bahwa t6ersangkaTamerlan Tsarnaev membeli kembang api untuk membantu membuat bahan peledak.
Sekarang tersangka dalam tahanan. Menurut para penyidik, tersangka mengatakan akan menjadikan kota New York sebagai target mereka berikutnya. Dia mengatakan kepada agen bahwa mereka berencana meledakkan sisa bahan peledak mereka di Times Square.
Sang ibu, Zubeidat Tsarnaeva, diperkirakan tidak bisa datang ke Amerika Serikat, karena pernah didakwa mengutil pada musim panas lalu di AS. Sedangkan ayah tersangka diperkirakan akan datang. Anzor Tsarnaev, ayah tersangka, mengatakan bahwa dia memiliki banyak pertanyaan untuk polisi dan tertarik 'untuk membersihkan banyak hal'. Dia mengatakan ketika dia tiba dari rumahnya di Makhachkala di Rusia.
Keluarga itu masih belum menerima bahwa anaknya adalah tersangka bom di Boston. Sang ibu mengatakan, "Saya pikir sekarang mereka akan mencoba untuk membuat Dzhokhar saya bersalah karena mereka “mengambil” suaranya, kemampuannya untuk berbicara kepada dunia. Mereka tidak ingin kebenaran itu keluar," katanya.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...