Tersangka Muchtar Effendi Diperiksa dan Siap Ditahan

Tersangka Muchtar Effendi memberikan acungan jempol kepada para awak media saat dirinya akan menjalani pemeriksaan setelah ditetapkan sebagai tersangka terkait dengan memberikan keterangan palsu dan menghambat jalannya proses penyidikan dalam persidangan sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang melibatkan mantan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Muchtar yang tiba sekitar pukul 10.56 WIB siap menerima hasil keputusan jika dirinya ditahan hari ini oleh KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (21/7) (Foto-foto : Dedy Istanto).

Tersangka Muchtar Effendi saat memberikan data kepada petugas tentang kehadirannya untuk menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK.

Tersangka Muchtar Effendi saat menunggu di ruang lobby gedung KPK didampingi oleh kuasa hukumnya sebelum menjalani pemeriksaan setelah ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (18/7).

Tersangka Muchtar Effendi yang disebut-sebut berperan sebagai operator dalam kasus suap sengketa Pilkada yang melibatkan terpidana Akil Mochtar menunggu di ruang lobby gedung KPK sebelum menjalani pemeriksaan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tersangka Muchtar Effendi siap menerima setiap hasil keputusan walaupun jika dirinya ditahan hari ini. Muchtar Effendi yang tiba sekitar pukul 10.56 WIB langsung masuk ke ruang lobby gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (21/7) untuk menjalani pemeriksaan terkait atas pemberian keterangan palsu dalam persidangan kasus sengketa Pilkada yang melibatkan terpidana mantan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.

Muchtar disebut-sebut berperan sebagai operator dalam kasus suap terhadap Akil Mochtar. Saat ditanya oleh sejumlah awak media dirinya hanya mengatakan “saya siap untuk menjalani pemeriksaan“.

Muchar Effendi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Jumat (18/7) atas pemberian keterangan palsu dan menghambat jalannya proses penyidikan di dalam persidangan sengketa Pilkada mantan Ketua Hakim MK Akil Mochtar.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja