Tiba di Jakarta Menlu AS Bahas Perubahan Iklim
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri AS, John Kerry tiba di Jakarta pada Sabtu (15/2) malam dalam kunjungan untuk membahas kekhawatiran dunia akan perubahan iklim, setelah membuat kesepakatan dengan China untuk meningkatkan upaya bersama mengurangi pemanasan global.
"Dalam rangka untuk membahas isu global dan tantangan ekonomi perubahan iklim, tak diragukan lagi kita semua harus berbuat lebih banyak," kata Kerry sebelumnya pada Sabtu (15/2) saat ia mengunjungi sebuah pabrik di pinggiran Beijing, sebelum terbang menuju Jakarta.
China dan Amerika Serikat adalah dua penghasil emisi terbesar di dunia gas rumah kaca penyebab pemanasan global, akuntansinya sekitar 40 persen dari total emisi di bumi.
Komentar Kerry selama kunjungan 24 jam ke Beijing muncul setelah melihat kabut asap tebal menyelimuti ibu kota China, dengan polusi pada tingkat "berbahaya" pada indeks kualitas udara.
"Kami berdua memiliki peran khusus untuk upaya dalam mengurangi emisi di dunia," kata Kerry pada para pekerja di perusahaan patungan Cummins - Foton yang memproduksi mesin diesel.
Di Jakarta, Kerry akan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin senior Indonesia termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan selama dua hari.
Menlu AS rencananya akan memberikan pidato utama tentang perubahan iklim pada Minggu - salah satu agenda dari serangkaian kunjungannya dalam tahun ini.
Indonesia merupakan salah satu penghasil emisi karbon terbesar di dunia karena deforestasi atau pembalakan liar yang merajalela, dan negara dengan 17.000 pulau yang terancam oleh kenaikan permukaan air laut.
Kerry pada Sabtu mengumumkan bahwa dia telah membuat kesepakatan dengan China bahwa China dan Amerika Serikat akan bergabung untuk berbagi informasi tentang upaya mereka dalam memerangi perubahan iklim, menjelang tahun 2015 dimana upaya dunia yang dipimpin PBB dalam menetapkan jumlah pengurangan emisi di tahun 2020.
"China dan Amerika Serikat akan berupaya ekstra dalam pertukaran informasi dan membahas kebijakan ... untuk mengembangkan dan memimpin pada standar, yang akan diumumkan tahun depan," kata Kerry. (alarabiya.net)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...