Tim Pemantau Masuki Lokasi Jatuhnya Pesawat MH17
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) mengumumkan satu tim kecil telah memasuki lokasi jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina timur pada Kamis (31/7).
Tim pakar internasional itu akhirnya berhasil memasuki lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines bernomer penerbangan MH17 itu di Ukraina timur, setelah berhari-hari berusaha namun gagal karena kekerasan terus terjadi di kawasan yang dikontrol separatis itu.
Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) mengumumkan perkembangan baru itu pada Kamis, dengan mengatakan tim kecil pengamat, dengan ditemani pakar-pakar dari Belanda dan Australia, telah mencapai lokasi itu dengan menempuh rute baru.
Dengan berhasil memasuki lokasi kecelakaan, tim bisa mulai mengumpulkan bukti-bukti penting di lokasi itu dan mendapatkan akses ke potongan-potongan jasad manusia yang belum dipindahkan ke Belanda untuk diidentifikasi.
Diperkirakan masih ada lebih kurang 80 jasad di tempat reruntuhan, termasuk di antaranya jasad penumpang asal Australia yang menumpang di pesawat itu, seperti dikemukakan Menlu Australia Julie Bishop kepada CNN.
“Prioritas kami adalah menyisir jasad dan serpihan yang masih tersisa, mengingat ini sudah memasuki dua minggu sejak pesawat jatuh,” katanya. “Kita tahu berapa kantong jenazah yang sudah dikirimkan ke Belanda dari Kharkiv, tetapi kita tidak tahu pasti berapa jenazah yang masih tertinggal di lokasi.”
Menghentikan Pertempuran
Seorang juru bicara OSCE mengatakan kepada CNN, tim itu berhasil menjangkau lokasi berkat banyak perundingan dalam waktu relatif singkat. Dalam satu pernyataan di Twitter, OSCE mengatakan tim itu diperkirakan akan melakukan survei awal dan akan mulai mengumpulkan bukti dan sisa potongan jenazah dalam kunjungan berikutnya.
Sebelumnya, pada Kamis juga, Ukraina mengumumkan penghentian satu hari usaha memerangi pemberontak di kawasan itu untuk memungkinkan penyelidik internasional memasuki kawasan itu.
Kiev mengatakan, langkah hari Kamis itu merupakan tanggapan terhadap permohonan Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk menghentikan pertempuran dan membiarkan tim itu memasuki lokasi kecelakaan. (VOA/CNN)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...