Tiongkok Berlakukan Larangan Baru di Perbatasan Tibet
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok memberlakukan larangan baru di wilayah perbatasan Tibet, hari Minggu (1/1), dengan menyebut risiko terorisme, tetapi larangan baru itu juga muncul pada saat pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, memulai acara popular Buddha di India.
Surat kabar Global Times yang dikelola Tiongkok melaporkan, hari Senin (2/1), larangan baru bertujuan memerangi risiko 'terorisme' dan 'separatisme' di wilayah tersebut.
Kritikus mengatakan, pihak berwenang sering menimbulkan ketakutan seperti itu jika memberlakukan larangan baru di Tibet.
Sementara media Tibet di pengasingan mengatakan, ada tanda-tanda tindakan itu lebih ditujukan untuk mencegah warga Tibet bepergian daripada meningkatkan keamanan.
Peraturan baru pertama kali diumumkan pada bulan Desember oleh harian Tibet Daily, media resmi berbahasa Tibet, yang mengatakan akan berlaku pada 1 Januari tahun 2017. Namun, artikel bahasa Tibet itu tidak menggunakan kata terorisme sebagai alasan larangan baru itu diberlakukan.
Pada tanggal 15 Desember, Tibet Daily mengutip Bagdro, wakil kepala kepolisian perbatasan Tibet, yang mengatakan peraturan "baru" itu berfokus pada membatasi pergerakan di wilayah perbatasan dan menstabilkan wilayah tersebut melalui pembangunan ekonomi dan sosial.
Dalai Lama memulai ajaran yang dikenal sebagai Kalachakra di Bodh Gaya, India, hari Selasa (3/1). Itu merupakan ajaran Buddha paling populer oleh pemimpin spiritual dan diadakan di sebuah tempat suci yang diyakini tempat di mana Buddha menerima pencerahan.(VOA)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...