Tiongkok Jadi Penjahat Cyber No. 1 di AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - "Tiongkok melancarkan serangan cyber terhadap Amerika Serikat (AS), yang menyebabkan bisnis Amerika rugi puluhan triliun rupiah setiap tahun, "kata direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, pada Minggu (5/10).
Kepala FBI itu mengungkapkan di program CBS, “60 Minutes”, Tiongkok memuncaki daftar negara yang berusaha mencuri rahasia dari perusahaan-perusahaan AS, hampir setiap perusahaan besar di Amerika pernah menjadi sasarannya.
“Ada dua jenis perusahaan besar di Amerika Serikat, “kata Comey. Mereka yang diretas oleh Tiongkok, dan mereka yang tidak tahu mereka diretas Tiongkok.”
“Kerugian tahunan dari serangan cyber yang dilancarkan Tiongkok tak terhitung banyaknya,” ucap Comey, tapi diperkirakan mencapai “miliaran” dolar.
Ketika ditanya negara mana saja yang menargetkan AS, Comey menjawab: “ Saya tidak akan memberi tahu daftar lengkapnya. Namun, saya beri tahu kepada Anda bahwa Tiongkok menduduki posisi teratas.” Comey mencontohkan kasus bersejarah lima anggota Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), yang didakwa meretas perusahaan AS demi mendapatkan rahasia dagang, gerakan yang membuat berang Tiongkok ketika diumumkan pada Mei.
Kasus tersebut merupakan pertama kalinya FBI menuntut negara itu, karena melakukan spionase cyber. Unit PLA dituding meretas komputer AS untuk dimanfaatkan perusahaan Tiongkok, mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di AS dalam bidang baja, tenaga surya dan industri lainnya. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...