Tiongkok Selidiki Kasus Korupsi Mantan Pemimpin Senior
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok resmi mengumumkan dimulainya penyelidikan kasus korupsi terhadap pensiunan politisi senior Zhou Yongkang, pemimpin elite di negara itu pada 2012.
Kantor berita resmi Xinhua pada Selasa (29/7) malam menyebutkan mantan menteri keamanan dan anggota Komite Tetap Politbiro itu diselidiki karena diduga melakukan pelanggaran disiplin serius.
Tidak ada perincian lain mengenai dugaan kejahatan Zhou dalam berita satu kalimat yang disampaikan Xinhua. Namun, berita itu mengakhiri spekulasi yang berlangsung berbulan-bulan sebelumnya.
Berbagai laporan yang belum dikukuhkan muncul di media asing mulai Agustus tahun lalu bahwa Zhou (71), menjadi pusat penyelidikan korupsi. Sejak itu, beberapa mantan rekannya diinterogasi.
Zhou, yang lahir di wilayah timur, di kota industri Wuxi, anak seorang birokrat Komunis, mengawali karier sebagai ahli teknik di perusahaan eksplorasi minyak, Liaohe Oil Exploration Bureau, perusahaan minyak terbesar ketiga di Tiongkok.
Ia masih berkarier di perminyakan, di China National Petroleum Corporation ketika pada 1996 menjadi Ketua Partai Komunis di wilayah Provinsi Sichuan.
Zhou dikenal bergaris keras, terlihat dalam menghadapi gerakan spiritual Falun Gong. Penanganan tangan besi juga terlihat ketika menangani Tibet pada 2008 dan Xinjiang, wilayah permukiman suku minoritas muslim Uighur pada 2009.
Penyelidikan terhadap Zhou, yang bersinar karier politiknya sepanjang 2002 – 2012 itu, merupakan pertama kalinya dalam beberapa dekade Partai Komunis Tiongkok menyelidiki kejahatan ekonomi oleh seorang mantan anggota atau anggota Komisi Tetap, badan pemerintah tertinggi.
Profesor ilmu politik Joseph Cheng dari City University of Hong Kong menyampaikan kepada VOA, langkah itu merupakan langkah politik berisiko bagi Presiden Xi Jinping untuk melakukan penindakan hukum terhadap pejabat yang punya koneksi luas.
Sejak mengambil alih posisi pemimpin tertinggi partai pada 2012, Presiden Xi telah melakukan serangkaian penindakan keras yang mendapat banyak sorotan dalam kasus korupsi di pemerintahan, yang menurutnya dapat mengancam posisi kepemimpinannya. (VOA/Xinhua/AFP)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...