Tony Abbott Terdepak dari Kursi PM Australia
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dipastikan terdepak dari kursinya menyusul pergolakan di intern partainya yang menjungkalkannya dari kursi ketua partai. Australia akan mendapatkan perdana menteri kelima dalam delapan tahun terakhir, setelah Partai Liberal yang berkuasa pada hari Senin (14/9) memilih menggeser Tony Abbott dan mendukung saingan lamanya, Malcolm Turnbull, sebagai ketua partai. Ini merupakan puncak dari berbulan-bulan spekulasi dan runtuhnya dukungan dari pemilih kepada partai tersebut.
Reuters memberitakan hari ini (14/9), Turnbull, seorang miliarder mantan bankir dan entrepreneur teknologi, memenangkan pemilihan rahasia secara tertutup dengan suara 54-44, menurut tokoh Partai Liberal, Scott Buchholz kepada wartawan setelah pertemuan di Canberra.
Turnbull telah meminta diadakannya pemungutan suara terhadap kepemimpinan partai pada hari Senin di tengah lesunya dukungan jajak pendapat bagi pemerintah koalisi konservatif dalam dua tahun ini.
Turnbull akan menjadi perdana menteri keempat Australia hanya dalam waktu dua tahun.
Partai Liberal berkuasa pada 2013 sebagai alternatif dari pemerintah Buruh. Buruh berkuasa di bawah Kevin Rudd pada pemilihan umum tahun 2007, yang kemudian digantikan oleh wakilnya, Julia Gillard, pada tahun 2010. Pemerintahan Gillard kembali ke tangan Rudd hanya beberapa bulan sebelum pemilu 2013.
Pada tahun 2013, bersama Abbott sebagai ketua, Menteri Luar Negeri Julie Bishop terpilih sebagai wakil pemimpin partai.
Sejak itu, popularitas pemerintah dan Abbott merosot sejalan dengan terungkapnya bebagai kasus dan kesalahan kebijakan, yang menyebabkan destablilisasi, pertikaian dan kebocoran rahasia negara.
Di pihak oposisi, Partai Buruh secara konsisten memimpin jajak pendapat, sedangkan Turnbull telah secara konsisten dipandang sebagai perdana menteri yang lebih disukai.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...