Trump akan Bicara dengan Putin, Merkel, Hollande, Abe

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menelepon sekitar enam pemimpin dari seluruh dunia pada hari Sabtu (28/1), salah satu di antaranya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pemimpin luar negeri pertama yang dia temui setelah pemilihannya.

Pembicaraan dilakukan beberapa hari setelah Trump secara resmi menarik Amerika Serikat dari Kemitraan Trans-Pasific (Trans-Pacific Partnership/TPP), kesepakatan perdagangan luas yang meliputi belasan negara yang didukung Abe dengan antusias.

Partisipasi AS dipandang sebagai kunci dari perjanjian itu dan Abe mengatakan dia akan terus berusaha meyakinkan Trump mengenai manfaatnya.

Namun, pada hari Kamis, Abe mengatakan dia akan mempertimbangkan kemungkinan Tokyo dan Washington menjalin kesepakatan perdagangan saja -- Trump mengatakan dia lebih suka perjanjian perdagangan bilateral daripada perjanjian multilateral.

Abe merupakan pemimpin dunia pertama yang bergegas menemui presiden terpilih AS itu di New York, mengunjungi Trump sembilan hari setelah rakyat Amerika memilihnya sebagai presiden dalam kemenangan yang mengejutkan.

Trump pada hari Sabtu juga akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

Percakapan diadakan satu hari setelah pertemuan Trump dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May, pemimpin asing pertama yang mengunjunginya di Gedung Putih.

Trump menyambut kedatangan Perdana Menteri Inggris Theresa May di Gedung Putih pada hari Jumat untuk membahas hubungan perdagangan pasca-Brexit dan menyuntikkan momentum baru ke dalam “hubungan khusus” antara Amerika Serikat dan Inggris.

“Memanfaatkan pekan pertama sebaik-baiknya -- besok @POTUS akan berbicara dengan para pemimpin Prancis, Jerman dan Rusia melalui telepon,” kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer di Twitter pada hari Jumat (27/1).

Pembicaraan telepon Trump-Putin akan menjadi kontak resmi pertama mereka sejak presiden dari Partai Republik itu menjabat pekan lalu.

Keduanya berbicara melalui telepon pada November, tidak lama setelah kemenangan pemilu Trump, dan “menyatakan perlunya untuk bekerja sama secara aktif untuk memulihkan” hubungan, menurut Kremlin.

Trump mengatakan kepada Putin dia menantikan “hubungan erat dan langgeng dengan Rusia dan rakyat Rusia,” menurut tim Trump.

Hubungan kedua negara mengalami ketegangan di bawah kepemimpinan pendahulu Trump, Barack Obama, terutama terkait krisis di Ukraina dan dugaan campur tangan Moskow dalam pemilu November. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari