"Tuhan, berikanlah aku air itu!"
Menyembunyikan sesuatu di hadapan Tuhan hanya akan membuat kita tak merasa nyaman berhadapan dengan-Nya.
SATUHARAPAN.COM – ”Berikanlah aku air itu!” (Yoh. 4:15). Demikianlah permohonan perempuan Samaria yang telah menjadi kawan bicara Yesus Orang Nazaret. Ada yang tersurat maupun tersirat dalam permohonan itu.
Tersurat: perempuan itu tidak ingin datang ke perigi itu lagi. Sejatinya, dia merasa malu jika harus bertemu dengan para perempuan Samaria lainnya. Itulah sebabnya, dia mengambil air ketika hari siang. Dia merasa tak merasa enak hatinya bertemu para perempuan yang kerap bergosip mengenai dirinya. Sehingga ketika Yesus mengatakan bahwa orang yang meminum air hidup pemberianya tidak haus lagi, perempuan itu sungguh mendambakannya. Tidak haus lagi, berarti tidak perlu datang ke sumur itu.
Tersirat: perempuan itu haus rohaninya. Lima kali perkawinannya kandas. Sekarang dia sendiri tak berani mengikatkan diri dengan pasangan kumpul kebonya. Dia takut kalau-kalau perkawinan itu pun gagal lagi.
Dengan kata lain, perempuan itu haus baik jasmani maupun rohani. Dan Yesus tahu itu. Karena itulah, bisa dimengerti mengapa Guru dari Nazaret itu menawarkan air hidup kepada perempuan Samaria itu.
Air hidup itu adalah Dirinya sendiri. Dan di dalam Kristus, perempuan itu seperti bercermin. Yesus menyatakan keberadaan perempuan itu apa adanya. Di muka Yesus memang tak ada yang perlu disembunyikan. Yang terpenting adalah datang kepada Yesus sebagaimana adanya. Sebab oleh Dia kita telah diperdamaikan dengan Allah (Rm. 5:10).
Tak perlu topeng. Semua manusia telanjang di hadapan Tuhan. Menyembunyikan sesuatu di hadapan Tuhan hanya akan membuat kita semakin merasa tak layak. Menyembunyikan sesuatu di hadapan Tuhan hanya akan membuat kita tak merasa nyaman berhadapan dengan-Nya. Menyembunyikan sesuatu di hadapan Tuhan hanya akan membuat kita letih. Menyembunyikan sesuatu di hadapan Tuhan hanyalah tindakan sia-sia.
Jika kita punya kesalahan, akuilah semuanya itu di hadapan Tuhan. Dan Tuhan akan mengampuni kita. Tuhan akan menerima kita apa adanya.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...