Tujuh Menteri NU Berharap Bantu Komunitas NU
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj berharap tujuh menteri yang memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) turun mendorong kemajuan komunitas NU.
Menurutnya selama Orde Baru komunitas NU dipinggirkan dan dimarginalkan sehingga potensinya tidak bisa berkembang dengan maksimal.
“Tidak ada menteri yang secara resmi diusulkan oleh PBNU, tetapi diantara menteri tersebut ada beberapa yang merupakan warga NU. Kita doakan mereka dapat kekuatan lahir batin untuk menjalankan amanah yang sangat berat itu dan jangan lupa atas warga NU dan bangsa pada umumnya,” kata Said Aqil, di Jakarta, Rabu (5/11).
Dia mengatakan bahwa presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberi perhatian yang cukup besar terhadap pemberdayaan komunitas NU, diantaranya upaya pendirian 23 Universitas NU di seluruh Indonesia.
“Kita dengan pak SBY, terima kasih banyak, antara lain berdirinya Universitas NU sampai 23 ini berkat perintah Pak SBY kepada Pak Nuh (mendikbud),” kata dia.
Tentunya, Said berharap program-program pemberdayaan komunitas NU tersebut dapat terus dilanjutkan dalam pemerintahan saat ini. Ia menegaskan, NU siap diajak bekerjasama dalam berbagai program pemberdayakan masyarakat.
“Saya jamin, kalau program pemerintah ngajak kader NU, insyaallah beres. Karena kita kalau bekerja sungguh-sungguh, kita biasa kerja bakti,” kata dia.
Said mengatakan untuk para menteri yang berlatar belakang NU seperti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (ketua umum Muslimat NU), Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (mantan pengurus Lakpesdam NU), Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri (PKB), Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jakfar (PKB), Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (PKB), Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi: M. Nasir (pengurus Ikatan Sarjana NU) dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (pengurus PWNU Yogyakarta). (nu.or.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...