Tujuh Orang Ditahan Terkait Penikaman di Depan Kantor “Charlie Hebdo” di Paris
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Tujuh orang ditahan, termasuk tersangka penyerangan pada hari Sabtu (26/9) setelah penikaman terjadi di luar bekas kantor surat kabar satir “Charlie Hebdo” di Paris, Prancis, kata pihak berwenang.
Otoritas kontra terorisme sedang menyelidiki apa yang oleh pihak berwenang disebut sebagai serangan ekstremis terkait dengan “Charlie Hebdo”, yang telah kehilangan 12 karyawan dalam serangan kelompok terkait Al Qaeda pada tahun 2015. Mingguan itu, yang secara rutin mengejek tokoh agama dan tokoh terkemuka lainnya, baru-baru ini menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad yang membuat marah banyak orang Muslim.
Tersangka penyerang dengan menikamkan pisau pada hari Jumat (25/9) adalah orang yang pernah ditangkap sebulan lalu karena membawa obeng, tetapi tidak berada di radar polisi karena radikalisasi, kata Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin. Dia mengatakan obeng dianggap sebagai senjata, tetapi tidak menjelaskan alasannya.
Tersangka tiba di Prancis tiga tahun lalu sebagai anak di bawah umur tanpa pendamping, dan tampaknya berasal dari Pakistan, tetapi identitasnya masih diverifikasi, kata menteri itu.
Tujuh orang lainnya ditahan setelah serangan pada hari Jumat itu, tetapi satu telah dibebaskan, menurut pejabat pengadilan. Lima dari mereka yang ditahan ditangkap di pinggiran kota Paris, Pantin, di sebuah kediaman di mana tersangka diyakini pernah tinggal, kata seorang pejabat polisi.
Dua orang terluka dalam serangan hari Jumat, seorang perempuan dan seorang pria yang bekerja di sebuah perusahaan produksi dokumenter yang keluar untuk merokok.
Menteri Dalam Negeri mengakui bahwa keamanan kurang di jalan di mana “Charlie Hebdo” pernah bermarkas, dan memerintahkan perlindungan khusus untuk semua "situs simbolis", dengan mencatat di situs-situs Yahudi tertentu sekitar liburan Yom Kippur akhir pekan ini.
Sebuah toko kelontong Yahudi menjadi sasaran beberapa hari setelah pembantaian di kantor redaksi “Charlie Hebdo”, yang menurut pihak berwenang adalah serangan terkoordinasi. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...