Tunisia Buru Terduga Kaki Tangan Pelaku Serangan Museum
TUNIS, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Tunisia memburu dua hingga tiga orang yang diduga terlibat penyerangan terhadap sebuah museum nasional di ibu kota Tunis, Rabu (18/3) yang menimbulkan korban jiwa 17 wisatawan asing.
Dua pria bersenjata berpakaian militer yang menyerang Bardo National Museum tewas di tangan aparat kepolisian.
Dalam insiden tersebut, dua warga negara Tunisia juga meninggal dan 40 lainnya luka-luka.
“Ada kemungkinan, namun belum pasti, bahwa kedua pelaku dibantu dalam melancarkan aksinya... dan kami kini sedang melakukan operasi perburuan untuk mengidentifikasi dua atau tiga teroris yang kemungkinan terlibat dalam serangan tersebut,” kata Perdana Menteri Habib Essid.
Sementara Presiden Tunisia menyatakan telah mengambil langkah untuk mencegah terjadinya serangan baru.
“Pihak berwenang sudah mengambil semua langkah untuk memastikan bahwa hal-hal semacam itu tidak terjadi” lagi, kata Presiden Beji Caid Essebsi saat mengunjungi korban penyerangan di rumah sakit Tunis.
“Saya berharap bahwa upaya tersebut akan menjadi lebih efisien,” kata dia. “Semua pihak berwenang sudah diinformasikan dan saya berharap bencana itu tidak terjadi lagi.”
Dia menggambarkan serangan tersebut sebagai “kejahatan yang mengerikan” dan mengatakan bahwa dia telah meyakinkan kepada para korban tentang “dukungan kami, simpati kami dan penyesalan kami atas terjadinya peristiwa tersebut.”
AS Mengecam
Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kecaman atas serangan penyerangan tersebut. “Amerika Serikat mengecam keras serangan teroris di Museum Nasional Bordo di Tunis hari ini,” ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Kerry mengatakan Washington “berada di sisi rakyat Tunisia pada momen yang sulit ini dan terus mendukung upaya pemerintah Tunisia untuk menciptakan Tunisia yang aman, sejahtera dan demokratis.”
Ia juga memuji “respons cepat pemerintah Tunisia terhadap serangan brutal hari ini dan upaya mereka dalam mengatasi situasi penyanderaan dan menenangkaan keadaan.”
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, juga mengecam serangan “tercela” dan “menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban tindakan tercela ini.”
Ban juga “menyatakan solidaritas kepada rakyat Tunisia dan pemerintah Tunisia,” kata wakil juru bicara Ban Ki-moon, Farhan Haq.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...