Turki Desak NATO Lawan ‘Ancaman ISIS’
ANTALYA, SATUHARAPAN.COM – Turki pada Selasa (12/5), menyerukan aksi dari negara-negara anggota NATO terhadap ancaman “signifikan” yang ditimbulkan Islamic State (ISIS), kelompok militan yang merebut wilayah Irak dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan di Antalya bahwa ancaman dari ISIS hingga ke selatan perbatasan aliansi NATO akan menjadi isu utama ketika para diplomat tingginya menggelar pertemuan dua hari mulai Rabu (13/5) di kota selatan tersebut.
Dia memuji sebuah rencana, yang masih belum direalisasikan, untuk memungkinkan oposisi moderat Suriah dilatih dan dipersenjatai di teritorial Turki dalam kerja sama dengan Amerika Serikat, namun pihaknya mengatakan bahwa lebih banyak lagi yang dibutuhkan.
“Ini akan efektif tapi tidak akan cukup dan kami harus mengambil langkah lebih lanjut,” ujarnya dalam konferensi pers menjelang pertemuan, menambahkan bahwa langkah-langkah seperti serangan udara saja juga tidak cukup.
“Dalam upaya untuk memberantas terorisme kita perlu menangani akar dari terorisme,” tambahnya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut tentang langkah tersebut.
Turki sebelumnya menyerukan pembentukan zona aman di dalam Suriah untuk melindungi perbatasannya. Namun, gagasan tersebut tidak disambut antusias oleh sekutu Barat.
Turki, satu-satunya anggota NATO yang mayoritas penduduknya Muslim, sempat mendapat kritikan karena tidak melakukan upaya yang cukup untuk melawan ISIS, dengan beberapa pengkritik bahkan mempertanyakan masa depan negara itu di dalam NATO. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...