Turki Larang Pemakaman Agama bagi Pelaku Kudeta
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Turki melarang upacara pemakaman secara agama bagi pendukung usaha kudeta militer di negara itu, menurut laporan kantor beritav resmi Turki, Anadolu.
Direktorat Urusan Agam Turki, Diyanet, hari Selasa (19/7) mengumumkan bahwa imam tidak akan memimpin doa untuk "tentara pro-kudeta yang yang menargetkan bangsa kita".
Direktorat Diyanet mempekerjakan sekitar 75.000 imam di Turki. Lembaga itu mengatakan larangan itu tidak berlaku untuk mereka yang mengambil bagian dalam kudeta di bawah paksaan atau tidak sadar bahwa dia dimanfaatkan.
Jumlah pendukung kudeta yang tewas selama upaya pada hari Jumat (15/7) untuk merebut kekuasaan masih belum jelas. Namun jumlah tersebut diyakini lebih dari 20 orang.
Setidaknya 240 orang, termasuk 145 warga sipil, tewas dalam kekerasan selama berlangsung upaya kudeta oleh faksi militer di Turki. Selain itu, sekitar 1.500 orang mengalami luka.
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...