Tutty Alawiyah: Perbedaan Bukan Hambatan Mempromosikan Perdamaian Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pertemuan International Conference On Islam, Civilization and Peace yang berlangsung selama dua hari (23-24/4) dimotivasi oleh keinginan bersama untuk mempromosikan pesan suci Islam tentang persaudaraan, toleransi, peradaban dan perdamaian. Demikian dikatakan Tutty Alawiyah dalam Rekomendasi Jakarta tentang Islam dalam Peradaban dan Perdamaian Global. Sebagai bagian penutupan International Conference On Islam, Civilization and Peace (Islam dalam Peradaban dan Perdamaian Global) pada 24 April 2013 di Jakarta.
“Kita hadir dalam konferensi ini karena menginginkan pesan suci Islam tersiarkan, yaitu persaudaraan, toleransi, peradaban, dan perdamaian. Konferensi juga bertujuan merespon persepsi negatif tentang Islam di dunia,” tutur Tutty.
Pada konferensi yang dihadiri oleh sekitar 500 peserta dari negara-negara lain seperti Yordania, Jepang, Taiwan, Myanmar, Thailand, Kamboja, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Mesir, Oman, Arab Saudi, Sudan, dan Timor Leste. Tutty mengatakan bahwa Islam mendorong objektivitas dan perdamaian, keduanya dibangun tanpa terperangkap sensasi belaka.
“Konferensi ini menjelaskan bahwa Islam mendorong moderasi, objektivitas dan perdamaian dibangun di atas dasar keadilan, ketidakberpihakan, dan tanpa terperangkap emosi dan sensasi. Prinsip-prinsip ajaran Islam sangat jelas bahwa tujuan pesan Islam adalah mewujudkan rahmat dan damai bagi semua komponen masyarakat, seperti komunitas agama, pemerintah, swasta, organisasi non-profit, lembaga pendidikan, media massa dan organisasi internasional,”ujar mantan Menteri Negara Peranan Wanita Kabinet Pembangunan VII tahun 1998 itu.
Tutty mengatakan bahwa melalui konferensi ini lahir beberapa rekomendasi, antara lain mengajak dunia Islam untuk terus meningkatkan pemahaman tentang Islam sebagai rahmat bagi semesta alam melalui pendidikan, dakwah dan publikasi di media. Selanjutnya dunia Islam untuk terus-menerus membangun dialog antara berbagai madzhab yang berbeda, mendorong semua organisasi Islam memanfaatkan sumber daya untuk menyebarluaskan perdamaian yang dibangun di atas rasa keadilan, pemahaman dan harmoni serta membangun resolusi damai.
“Konferensi ini juga mengundang dunia Islam untuk memanfaatkan media modern dan komunikasi teknologi agar pengajaran Islam lebih menarik dan menyebarkan pesan keadilan,” kata Tutty. “Karna penting bagi Islam untuk menarik semua bangsa untuk memanfaatkan dan berbagi sumber daya yang tersedia dan semua cara yang mungkin untuk memperkuat peran pendidikan dalam memberdayakan masyarakat dan kualitas generasi muda,” lanjutnya.
Tutty Alawiyah melihat masukan banyak pihak, bahwa konferensi ini memperhatikan peningkatan ekonomi yang berkeadilan dan kesejahteraan umat manusia dan harus ditetapkan sebagai perhatian utama untuk mencapai dunia yang harmonis dan damai dengan memanfaatkan instrumen ekonomi Islam seperti wakaf, zakat dan sedekah.
Pada kesempatan ini, Tutty mengatakan bahwa peserta konferensi menganjurkan agar konferensi ini diselenggarkan dua tahun sekali, baik di Yordania atau Indonesia.
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...