UberJek: Kami Berbeda, Pengemudi Tak Bau Ketek
JAKARTA, SATUHARAPAN.CON - Persaingan antarperusahaan ojek modern di Indonesia semakin ketat. Pendatang baru bermunculan, ikut bersaing dengan perusahaan yang sudah ada sebelumnya.
Aris Wahyudi, pendiri terbaru perusahaan ojek aplikasi di Indonesia, seperti dikutip dari gulfnews.com edisi hari Senin (11/1) menuturkan dia telah menemukan cara unik agar dapat lebih unggul dalam persaingan bisnis tersebut, yaitu dengan menyediakan driver ojek yang tidak berbau badan.
"Kami mengambil keputusan untuk melakukan tes bau badan demi kepuasan pelanggan kami," kata Wahyudi, ketika ditemui di basement parkir mobil yang panas, tempat calon driver antre untuk tes bau badan sebagai bagian dari seleksi driver dalam perusahaannya.
Puluhan perusahaan ojek modern telah banyak didirikan di Indonesia mulai tahun lalu, berusaha meniru keberhasilan Go-Jek, perusahaan lokal pertama yang menggunakan aplikasi pada ponsel pintar untuk menggantikan jutaan ojek tradisional.
Sekarang terdapat hampir 40 perusahaan ojek modern yang beroperasi di Indonesia, seperti Malaysia GrabBike, Ojek Syar'i, dan Limobike. Ojek Syar'i adalah layanan jasa ojek yang bergaya syar'i Islam dan hanya dikemudikan oleh driver perempuan yang berjilbab, sedangkan Limobike menawarkan layanan deluxe dengan motor skuter Vespa.
Endang Ahmad, 37 tahun, yang bekerja sebagai pengendus ketiak profesional mengatakan bahwa sudah menemukan banyak jenis bau badan.
"Orang-orang yang memiliki bau keringat dan ketiak yang bau tidak akan lolos,” katanya.
Wahyudi, mantan insinyur elektronik yang mendapatkan modal awal dari teman, keluarga, dan investor untuk mendirikan UberJek (berbeda dengan Uber yang telah ada sebelumnya), mengatakan perusahaannya adalah satu-satunya yang melakukan pemeriksaan bau badan secara ketat.
Perusahaan UberJek dalam dua bulan akan meluncurkan 3.000 driver, pelanggan akan dapat menggunakan aplikasi untuk menilai driver berdasarkan bau badan mereka. Driver yang terlalu banyak mendapatkan ulasan negatif tentang bau badannya akan mendapatkan peringatan dan bahkan dapat dipecat dari pekerjaan jika mereka gagal untuk menghilangkan bau badannya.
Muhammad Ali, 44 tahun, seorang pegawai bank, ingin menambah penghasilannya dengan menjadi driver UberJek di malam hari setelah pulang dari pekerjaan utamanya itu.
Muhammad Ali, ketika diwawancarai, menyatakan siap untuk tes bau badan.
"Saya telah membawa Rexona (deodorant), karena menurut istri saya, saya memiliki bau badan yang bau, tetapi saya tetap optimis bisa lulus tes bau badan hari ini," katanya.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...