UE Kecam Konstruksi Permukiman Baru Israel di Yerusalem
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Uni Eropa (UE) pada Rabu (1/10) mengecam rencana Israel untuk membangun 2.610 rumah pemukim baru di Yerusalem timur yang dianeksasi, seraya menyebutnya “sangat merugikan” upaya diplomatik perdamaian Israel-Palestina.
Brussels mendesak Israel untuk “segera mengubah” tindakan-tindakan yang mengarah pada perluasan permukiman di Yerusalem timur, yang pihak Palestina berharap untuk dijadikan ibu kota dari negaranya yang sejajar dengan Israel.
“Ini menunjukkan langkah sangat merugikan lainnya yang merusak prospek solusi dua negara dan meragukan komitmen Israel terhadap penyelesaian negosiasi secara damai dengan Palestina,” kata dinas diplomatik UE itu.
Unit-unit permukiman itu, yang konstruksinya dijadwalkan sejak 2012 di wilayah permukiman Givat Hamatos, disetujui secara final pada pekan lalu, menurut kelompok pemantau Peace Now.
Proyek itu juga memicu kritik keras dari Amerika Serikat, dengan Presiden Barack Obama pada Rabu menyampaikan kekecewaan terdalamnya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas usulan pembangunan itu, dan juga dari Prancis.
UE juga menuduh Israel mengizinkan perluasan permukiman lainnya di wilayah permukiman Silwan Yerusalem timur. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...