UE Mendesak Klarifikasi AS atas Penyadapan NSA
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Ketua Parlemen Eropa, Martin Schulz mendesak penjelasan Amerika Serikat (AS) atas laporan penyadapan yang telah dilakukan Badan Keamanan Nasional AS, National Security Agency (NSA) terhadap kantor Uni Eropa (UE) di Amerika dan di Brussels, Belgia. Martin Schulz mengatakan apabila laporan itu benar, maka akan berdampak buruk pada hubungan UE dan AS.
“Atas nama Parlemen Eropa, saya menuntut penjelasan penuh dan memerlukan informasi lebih lanjut dari pemerintah AS berkaitan dengan tuduhan tersebut. Saya sangat terkejut karena saya pikir Amerika Serikat harus memperlakukan Uni Eropa tidak seperti musuh,” kata Martin Schulz, pada Sabtu (29/06), seperti dilansir BBC.
Laporan penyadapan itu bermula dari majalah Der Spiegel di Jerman pekan lalu, yang membeberkan dokumen rahasia pada tahun 2010 yang menyatakan AS telah memata-matai kantor UE di New York dan Washington. Mantan agen intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA), Edward Snowden berada dibalik pembocoran dokumen rahasia tersebut.
“Jika laporan media itu benar, ini membawa kita kepada ‘Perang Dingin’. Ini melampaui imajinasi apapun bahwa teman-teman kita di Amerika Serikat telah melihat Eropa sebagai musuh," kata Menteri Kehakiman Jerman, Sabine Leutheusser-Schnarrenberger seperti dikutip dari situs reuters.com.
Sementara itu, Pemerintah AS sejauh ini tidak membuat komentar publik mengenai laporan Der Spiegel tersebut.
Isi Penyadapan
Seperti dikutip BBC, bahwa tidak diketahui pasti informasi apa saja yang diperoleh dari penyadapan tersebut, namun diduga kuat berkaitan dengan peran Eropa dalam perdagangan dan masalah-masalah militer yang berguna bagi mereka yang terlibat dalam negosiasi antara Washington dan pemerintah Eropa.
Meminta Suaka Ke Ekuador
Seperti dilansir dari BBC, keberadaan Edward Snowden saat ini berada di Bandara Moskow, Rusia, ia berupaya untuk mendapatkan suaka di Ekuador.
Menteri Luar Negeri (LN) Ekuador, Ricardo Patino mengatakan mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk memutuskan permohonan suaka pembocor intelijen AS, Edward Snowden. Ekuador menyatakan akan bertanggung jawab dan mempertimbangkan suaka untuk Edward Snowden dengan memegang teguh prinsip hak asasi manusia.
“Jika ia (Edward Snowden) mendatangi salah satu kedutaan besar kami, maka kami akan membuat keputusan," kata menteri LN Ekuador itu, seperti dikutip dari situs BBC.
Di tempat terpisah, Direktur Komite Hubungan Luar Negeri AS, Robert Menendes meminta pemerintah Ekuador agar menolak permintaan suaka Edward Snowden, dan jika Ekuador mengabulkan suakanya, maka AS akan memberi sanksi ekonomi bagi Ekuador.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...