UE Tingkatkan Bantuan untuk Irak
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Komisi Eropa (European Commission) pada Selasa (12/8) meningkatkan bantuan untuk Irak sebesar lima juta euro (sekitar Rp 77,9 miliar) namun memperingatkan mendapatkan akses kepada warga sipil yang menderita, bukan dana, menjadi masalah yang paling mendesak.
“Dalam kasus Irak, uang merupakan masalah yang ringan ketimbang masalah akses,” ujar Humanitarian Aid Commissioner UE Kristina Georgieva saat dia mengumumkan peningkatan dalam bantuan UE kepada Irak, yang menambah total bantuan dari Brussels menjadi 17 juta euro (sekitar Rp 265,1 miliar) pada tahun ini.
“Bantuan ini akan membantu ratusan warga Irak, termasuk kelompok minoritas yang mengungsi di wilayah pegunungan Sinjar,” ujar Georgieva merujuk pada penderitaan warga yang dikepung para jihadis di sebuah gunung yang berada di Irak utara.
Georgieva mengatakan krisis Irak merupakan masalah paling mendesak yang terjadi di Bumi ini, kendati terdapat berbagai masalah darurat yang terbentang dalam “skala yang tidak terjadi sejak perang besar di Eropa.”
Komisaris itu, yang merupakan kandidat pengganti kepala kebijakan luar negeri UE Catherine Ashton pada tahun ini, mengumumkan peningkatan bantuan itu saat para duta dari negara-negara anggota UE bertemu untuk mengoordinasikan lebih baik tindakan terhadap Irak, Ukraina dan Gaza. (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...