UEA Sambut Normalisasi Hubungan Sudan dan Israel
ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM-Uni Emirat Arab menyambut baik kesepakatan antara Sudan dan Israel untuk menormalkan hubungan, dan mengungkapkan optimismenya bahwa kesepakatan itu akan membantu perdamaian di kawasan itu.
Kementerian Luar Negeri UEA berharap kesepakatan itu akan berdampak positif untuk mendorong perdamaian di kawasan dan secara global.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri UEA, yang disampaikan melalui Kantor Berita Emirates, mengatakan bahwa keputusan Sudan adalah "langkah penting", yang akan meningkatkan keamanan dan kemakmuran di dunia Arab. Ini juga akan memperluas "cakupan kerjasama ekonomi, komersial, ilmiah dan diplomatik," kata pernyataan itu hari Jumat (23/10).
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari yang sama mengadakan pembicaraan telepon tiga arah dengan para pemimpin Sudan dan Israel untuk mengumumkan kesepakatan tersebut.
Membayar US$ 335 Juta
Sudan menjadi negara Arab ketiga yang menormalkan hubungan dengan Tel Aviv setelah UEA dan Bahrain menandatangani “Perjanjian Abraham” bulan lalu.
Trump menghapus Sudan dari Daftar Negara Sponsor Terorisme setelah Khartoum menyetujui sejumlah poin, termasuk pembayaran US$ 335 juta kepada para korban serangan teroris Amerika dan keluarga mereka.
Sudan, yang baru-baru ini melepaskan diri dari pemerintahan selama bertahun-tahun oleh presiden Islamis, Omar Al-Bashir, sekarang akan memiliki akses ke bantuan ekonomi yang sangat dibutuhkan.
Netanyahu: Khartoum Mengatakan Ya
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa Israel mengambil langkah-langkah untuk menormalkan hubungan dengan Sudan, menyebutnya sebagai awal dari "era baru" di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan di mana dia berterima kasih kepada Presiden AS, Donald Trump, karena telah memperantarai kesepakatan itu, Netanyahu juga mengatakan bahwa delegasi Israel dan Sudan akan segera bertemu untuk membahas kerja sama komersial dan pertanian.
"Sungguh suatu perubahan yang luar biasa," kata Netanyahu. "Hari ini Khartoum mengatakan ya untuk perdamaian dengan Israel, ya untuk pengakuan Israel dan ya untuk normalisasi dengan Israel," katanya dalam pernyataan berbahasa Ibrani yang dikirim ke AFP.
Editor : Sabar Subekti
Ketum PGI: Jadilah Pembawa Harapan di Tengah Dunia yang Penu...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Dalam ketidakberdayaan dan solidaritas Allah yang hadir bagi yang kecil, te...