Uji Coba ERP Juli, Tapi Belum Ada Integrasi Sistem
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, M. Akbar mengatakan sistem Electronic Road Pricing (ERP) akan mulai dibangun secara fisik pertengahan Juli 2014 ini. Namun integrasi administrasi dari sistem tersebut diakui Akbar masih belum dirampungkan.
Sebagai informasi, ERP adalah sebuah sistem jalan berbayar, layaknya kendaraan melewati jalan tol, namun jalan berbayar atau ERP ini akan segera diterapkan di jalan protokol ibu kota yang selama ini memiliki tingkat kemacetan tertinggi.
Dalam suatu sistem ERP ini, terdapat dua perangkat utama, pertama, yang dipasang di mobil disebut on board unit (OBU), kedua, gerbang (gate) beserta back office-nya. Gate dan back office ini sistemnya terbuka, maka vendor perusahaan pemasang ERP harus bisa berkomunikasi dari OBU merek apa pun. Nantinya akan ada sekitar 50 merek OBU.
Sementara uji coba dilaksanakan, mekanisme integrasi ERP juga sambil dipersiapkan, dari lembaga penanggung jawab, aturan tarif, dokumen detil teknis, mekanisme tender, rencana pembiayaan, besar investasinya, semua itu rencana yang sedang dipersiapkan ke depannya, termasuk integrasi database pemilik kendaraan, dan alamatnya.
“Apabila tidak ada sistem integrasi, tentu tidak kita bisa diketahui pemilik kendaraan dan alamatnya apabila terjadi pelanggaran,” ujar Akbar saat ditemui wartawan di depan Ruang Pola, Gedung Blok G Balai Kota, Rabu (2/7).
Dishub sendiri yang akan memilih mobil mana saja yang bisa dipasangi OBU, kriterianya adalah mobil-mobil yang sehari-hari sudah melintas di gerbang-gerbang ERP itu. Kemungkinan adalah mobil karyawan yang bekerja di gedung-gedung kantor sekitarnya.
“Siapa yang menjual OBU, bagaimana cara mendapatkannya, cara memasangnya, semua itu sedang kita siapkan,” kata Akbar.
Kemudian dia melanjutkan, database pemilik kendaraan ada di dua tempat, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan Kepolisian. Ketika ERP sudah dioperasikan secara resmi dan permanen, tentu terjadi mekanisme integrasinyanya.
Selama masa uji coba ini, OBU yang dipasangkan di mobil gratis, dan mobil yang dipasangi OBU juga belum dikenakan pembayaran. Alasan tersebut, yang pertama, ERP hanya ingin menguji coba sistem bisa berjalan apa tidak di jalan-jalan ibu kota ini, kedua, uji coba ini sekaligus sebagai sarana sosialisasi.
Akbar menegaskan, pada saatnya nanti semua sistem ini akan terintegrasi jika ERP sudah benar-benar diterapkan secara resmi.
Perusahaan Swedia Pasang ERP
Pemasangan gerbang (gate) ERP akan membutuhkan waktu antara 3-6 bulan di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, lebih tepatnya di depan Gedung Panin Bank dan di dekat Ratu Plaza, yang akan dilaksanakan oleh perusahaan asal Swedia, Kapsch.
“Pemasangannya memang belum, tapi fondasinya sudah jadi, diperkirakan minggu ini sudah mulai memasang gerbang. Setelah gerbang terpasang, Kapsch terapkan peralatnya, mudah mudahan pertengahan juli sudah bisa berjalan,” kata Akbar.
Kemudian Akbar menambahkan, proses mendatangkan gerbang ERP kemarin agak tertunda waktunya lantaran didatangkan langsung dari Swedia, sehingga harus melalui jalur merah di Bea dan Cukai. Jalur merah adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran Barang Impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik, dan dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
“Mendatangkan gate-nya katanya lewat jalur merah jadi perlu proses agak lama untuk proses clearance-nya di bea cukai. Belum lama kemarin baru tiba di gudang yang di Indonesia, sekarang sedang proses perakitan,” kata dia.
Untuk awalnya, perusahaan yang dipilih untuk ERP ini hanya satu, tetapi nantinya akan ada perusahaan Norwegia, Q-Free, yang diperkirakan akan mulai memasang di Jalan Rasuna Said pada September 2014, karena telah melakukan survey lokasi dan keperluan lainnya. Perusahaan lainnya yaitu Watchdata, namun sampai sekarang perusahaan asal Singapura ini belum menentukan titik-titik uji coba.
Untuk perusahaan yang belum menentukan titik-titik uji coba, Akbar mengaku telah merekomendasikan Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk.
“Selama ini kan orang cuma dengar ERP, tapi seperti apa orang tidak tahu. Kalau barangnya sudah ada (sudah diuji coba), akan lebih mudah untuk dipahami dan dijelaskan kepada masyarakat,” kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...