UK Petra Kenalkan Industri Perhotelan Sejak Dini
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Meningkatnya bisnis di industri bidang hospitality, menimbulkan kebutuhan atas tenaga profesional yang memiliki kompetensi spesifik di bidangnya.
Program Manajemen Perhotelan Universitas Kristen Petra hadir dan menghasilkan profesional dalam bidang hospitality yang memiliki keahlian manajerial hotel.
Sebagai upaya untuk memperkenalkan dan memberikan pendidikan dini bagi siswa SMA mengenai industri yang senantiasa berkembang ini, digelarlah Petra Hospitality Student Seminar and Competition (PHOSSC). Acara yang mengangkat tema “Hospitality on Board: Your Future Starts Here” ini dilaksanakan baru-baru ini di Hotel Ibis Styles Jemursari, Surabaya.
Konsep acara yang berupa kompetisi dan seminar ini menghadirkan sebanyak 27 siswa berbagai SMA di Surabaya.
Acara dibuka dengan seminar bertajuk “This is Where You Start”, menghadirkan dua alumnus Manajemen Perhotelan UK Petra, yaitu Glen M Soetanto, SE, MCom, pemilik rantai toko Kampoeng Roti, dan Robin Wibowo, Director of Human Resources Department (HRD) di JW Marriott Jakarta.
Kedua narasumber itu membagikan pengalaman dan kisah sukses mereka dari dua perspektif spesifik perhotelan, yaitu: bisnis food and beverages (makanan dan minuman), serta profesional dalam lingkup korporat hotel.
Glen membagikan pengalamannya yang unik, yaitu saat masih kuliah, ia menyadari passion yang dimiliki adalah berbisnis bakery. Walaupun demikian, keberhasilan yang didapatkan saat ini tetap dilihatnya sebagai hasil dari proses belajar yang dilakukan.
Robin, di sisi yang lain, melihat perkuliahan yang dijalani memberikannya bekal berupa sikap dan pemahaman yang sangat berguna ketika meniti karier di bidang perhotelan.
Secara garis besar, kedua narasumber menyampaikan bahwa bisnis dan karier di industri hospitality sangat menjanjikan, tetapi yang menggeluti harus bisa mengatasi tantangan dan kesulitan yang ada.
Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan mengenai manakah yang lebih penting antara attitude (sikap) versus skill (keahlian).
Dari kacamata pemilik bisnis, Glen menanggapinya dengan lebih memilih sikap yang baik, “Lebih baik memilih (orang dengan) attitude, karena skill bisa dilatih.”
Robin memandang paradigma ini dari kacamata HRD, dimana setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda, “The right man at the right place. Skill dan sikap tertentu bisa membuat orang berhasil di posisi yang tepat.”
Seusai seminar, peserta mengikuti kompetisi dalam bentuk studi kasus yang terjadi sehari-hari di industri perhotelan bertajuk “Look Good, be Good, and be Professional”.
Peserta, mengambil undian untuk menentukan kasus yang diangkat dari kegiatan dalam jabatan café manager, bartender, manager front office, general manager, housekeeping manager, duty manager, restaurant manager, dan waitress.
Di hari kedua, kompetisi dilanjutkan dengan rangkaian permainan simulasi keterampilan industri hospitality, yaitu: Food & Beverages, Table Set-Up, Bar, & Front Office serta Folding Art.
Rangkaian acara PHOSSC ditutup dengan jamuan makan malam eksklusif yang disediakan oleh Restoran Rood en Wit di lantai 2 gedung Ferry Teguh Santosa. (petra.ac.id)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...