Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 11:12 WIB | Rabu, 05 Juni 2024

Ukraina Berduka Atas Kematian Jurnalis dan Petugas Medis dalam Pertempuran

Para pendeta Ortodoks melakukan upacara pemakaman bagi sukarelawan medis Ukraina dari organisasi paramedis sukarelawan Ukraina Hospitallers Iryna Tsybukh, yang terbunuh dalam pertempuran melawan pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kiev, Ukraina, hari Minggu, 2 Juni 2024. (Foto: Reuters)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Hampir 1.000 pelayat berkumpul di pusat kota Kiev pada hari Minggu (2/6) untuk menghadiri upacara peringatan seorang jurnalis terkenal dan sukarelawan petugas medis tempur yang tewas dalam pertempuran pekan lalu.

Iryna Tsybukh, yang dikenal sebagai Cheka, adalah seorang paramedis berusia 25 tahun yang sedang tugas bergilir di wilayah timur laut Ukraina, tempat pasukan Rusia melancarkan serangan darat besar-besaran bulan lalu, merebut sebagian wilayah dan memaksa warga sipil untuk mengungsi.

Pada upacara pemakamannya di Biara Kubah Emas Saint Michael pada hari Minggu, ratusan orang mengenakan vyshyvanka Ukraina berwarna-warni – kemeja nasional bersulam – dan membawa bendera serta bunga Ukraina.

Peti matinya juga dibungkus dengan bendera Ukraina berwarna kuning dan biru.

Sebagai bagian dari batalion sukarelawan Hospitaller, Tsybukh dipuji karena menyelamatkan nyawa banyak tentara, sering kali mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk mengevakuasi prajurit yang terluka dari garis depan.

“Dia adalah salah satu dari mereka yang tidak hanya membela negara, tetapi juga bekerja tanpa kenal lelah untuk mendorong orang lain agar bergabung, melatih, dan belajar bagaimana menjadi efektif,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy pekan lalu.

Batalyon sukarelawannya mengatakan kematiannya merupakan “kerugian bagi seluruh Ukraina.” Tahun lalu ketika bertugas di garis depan di wilayah timur Donetsk, dia menulis surat perpisahan yang akan diterbitkan jika dia meninggal.

“Saya tidak menyesal mati, karena saya akhirnya menjalani kehidupan yang saya inginkan. Saya tidak akan berbohong, untuk merasakan kebebasan sejati yang sangat diperlukan ini, saya harus melalui lebih dari satu sesi terapi, ketakutan dan air mata,” tulis surat yang diterbitkan oleh saudara laki-lakinya.

Dia menambahkan: “Jadilah layak atas perbuatan para pahlawan kita, jangan bersedih, jadilah berani.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home