Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:59 WIB | Jumat, 28 Juni 2024

Ukraina Teken Pakta Keamanan 10 Tahun Dengan Uni Eropa

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas, menghadiri upacara penandatanganan perjanjian keamanan dengan UE selama pertemuan Dewan Eropa di Brussels, Belgia, 27 Juni 2024. (Foto: Reuters)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada hari Kamis (27/6) menandatangani pakta keamanan 10 tahun dengan Uni Eropa di Brussels, kesepakatan terbaru yang bertujuan untuk menopang dukungan jangka panjang bagi Kiev dalam perjuangannya melawan Rusia.

Beberapa hari setelah UE mengumumkan akan membuka perundingan keanggotaan formal dengan Kiev, Zelenskyy menghadiri pertemuan puncak para pemimpin UE untuk bertemu dengan beberapa pendukung paling setia Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

“Terima kasih kepada Anda dan semua pemimpin UE atas hasil bersejarah ini. Kami telah menunggunya dalam jangka waktu yang lama,” kata Zelenskyy kepada wartawan di Brussels.

Namun dia menekankan perlunya mengambil “langkah selanjutnya” termasuk pertahanan udara. “Kami sangat membutuhkan mereka di medan perang.”

Perjanjian keamanan yang ditandatangani dengan UE mencerminkan perjanjian yang telah dibuat oleh Kiev dengan sejumlah negara, termasuk negara-negara kelas berat UE, Jerman dan Prancis.

“Untuk pertama kalinya, perjanjian ini akan memperkuat komitmen seluruh 27 Negara Anggota untuk memberikan dukungan luas kepada Ukraina, terlepas dari perubahan kelembagaan internal apa pun,” katanya dalam sebuah postingan di X.

“Setiap langkah yang kita ambil membawa kita lebih dekat pada tujuan bersejarah kita yaitu perdamaian dan kemakmuran di rumah kita bersama di Eropa,” kata Zelenskyy.

Ketua Uni Eropa, Charles Michel, memuji perjanjian yang “positif”. “Ini sangat penting agar kami dapat menyampaikan pesan bahwa kami bermaksud mendukung Ukraina selama diperlukan,” kata Michel sambil berdiri di samping Zelenskyy.

Ukraina telah menandatangani 17 perjanjian keamanan bilateral serupa, termasuk dengan Amerika Serikat, Inggris dan Jepang.

Perjanjian tersebut bukanlah pakta pertahanan bersama, melainkan menguraikan rencana negara-negara utama untuk mendukung Ukraina dengan bantuan militer, keuangan, kemanusiaan, dan politik selama beberapa tahun.

Perjanjian tersebut, yang dipublikasikan tak lama setelah ditandatangani, menyatakan bahwa UE akan terus mendanai pengiriman senjata untuk Ukraina, terus melatih pasukan Kiev, dan meningkatkan upaya untuk meningkatkan industri pertahanan negara tersebut.

Namun tidak ada komitmen konkrit mengenai bantuan baru dari UE, setelah beberapa negara menolak memberikan janji yang terlalu pasti.

Sebaliknya, perjanjian tersebut hanya menyatakan bahwa bantuan tahunan selanjutnya yang nilainya hampir sama dengan paket lima miliar euro untuk tahun ini “dapat dipertimbangkan” hingga tahun 2027.

Seperti perjanjian lainnya, perjanjian ini juga mencakup klausul yang menyatakan bahwa UE akan berkonsultasi dengan Ukraina dalam waktu 24 jam jika terjadi “agresi di masa depan” oleh Rusia.

Ukraina menggambarkan perjanjian tersebut sebagai jembatan menuju keanggotaan di UE dan NATO.

Inisiatif untuk menandatangani perjanjian tersebut diumumkan pada KTT NATO tahun lalu untuk menenangkan Kiev setelah mereka menolak memberikan batasan waktu yang jelas untuk bergabung dengan aliansi tersebut. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home