Ukraina Tuduh Rusia Hancurkan Kapal Sipil Secara Besar-besaran
Kota Kherson, wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, tanpa listrik dan air.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Tentara Ukraina menuduh Rusia melakukan penghancuran besar-besaran terhadap kapal-kapal sipil yang ditambatkan di tepi Sungai Dnipro di wilayah selatan Kherson yang diduduki yang sedang dcoba direbut oleh pasukan Kiev.
Pasukan Ukraina telah menumpuk tekanan pada pasukan Rusia di tepi barat Dnipro yang membelah Ukraina, memicu spekulasi bahwa pasukan Moskow sedang bersiap untuk mundur ke sisi lain.
Juru bicara Staf Umum Ukraina, hari Minggu (6/11) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bahan bakar dari kapal yang hancur telah bocor ke delta sungai dan juga menuduh pasukan Moskow mengambil alih mesin kapal dan peralatan lainnya.
Staf Umum Ukraina tidak memberikan penjelasan atas tindakan Moskow. Menghancurkan kapal sipil akan mencegah pasukan Ukraina menggunakannya jika mereka memutuskan untuk menyeberang ke sisi timur jika ada penarikan Rusia.
Belum ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Pernyataan itu sesuai dengan pola ketegangan yang meningkat di wilayah di mana pejabat pendudukan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa tindakan sabotase telah mematikan listrik dan pasokan air di kota Kherson dan sejumlah pemukiman.
Wilayah Kherson Tanpa Listrik
Pemerintah yang didirikan Rusia di wilayah Kherson Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa sejumlah pemukiman, termasuk kota Kherson telah kehilangan air dan pasokan listrik setelah apa yang dikatakannya sebagai tindakan "sabotase".
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, pemerintahan Kherson yang didirikan Rusia mengatakan bahwa pasokan listrik dan air "untuk sementara tidak ada" setelah apa yang dikatakannya sebagai "serangan teroris" merusak tiga saluran listrik di wilayah tersebut.
Dikatakan bahwa serangan itu diorganisir oleh Ukraina, meskipun tidak memberikan bukti. Reuters tidak dapat segera memverifikasi akun medan perang dari kedua sisi.
Kantor berita milik negara Rusia, TASS, mengutip Gubernur Kherson yang ditunjuk Moskow, Vladimir Saldo, mengatakan bahwa pasokan listrik kota itu direncanakan akan dipulihkan pada akhir hari.
TASS secara terpisah mengutip layanan darurat di wilayah tersebut yang mengatakan bahwa 10 pemukiman, termasuk kota Kherson, yang memiliki populasi sebelum perang 280.000, dibiarkan tanpa listrik.
Para pejabat Rusia dalam beberapa pekan terakhir berulang kali memperingatkan warga sipil untuk meninggalkan Kherson, di tengah apa yang mereka katakan sebagai persiapan untuk serangan Ukraina terhadap kota itu, satu-satunya ibu kota regional yang telah direbut Rusia sejak memerintahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...