Umat di 2016 Diharapkan Lebih Mantapkan Iman pada Kristus
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM – Umat Kristen diharap lebih memantapkan keimanan kepada Tuhan Yesus Kristus agar ada pembaruan sikap dan landasan hidup bagi umat Kristen memasuki Tahun 2016.
“Jemaat yang terkasih, tidak terasa sekarang kita memasuki 2016, pada 2016 kita harus lebih yakin dan mantap dalam menerima Kristus dan mengimani yang kita percaya dengan sungguh-sungguh, nah, sekarang pertanyaannya adalah apakah kita sungguh-sungguh dalam beriman, karena nilai-nilai spiritual dalam hidup kita berkaitan dengan dgn nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang kita miliki,” kata Pendeta Jemaat Gereja Kristen Jawa Salatiga Timur, Pdt. Sri Bangun Wismono, S.Th, dalam Kebaktian Minggu di Gereja Kristen Jawa Salatiga Timur, Jl. Tanggulayu No.7, Salatiga, Jawa Tengah, hari Minggu (3/1).
Dia melandasi khotbah dari Yohanes 1: 1-18, perikop tersebut berjudul Firman yang telah Menjadi Manusia.
“Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah,” kata Sri Bangun Wismono yang membacakan ayat 1 dan 2 dari perikop tersebut.
Dia menjelaskan bahwa dalam setiap khotbah di Tahun Baru dia melandasi khotbah yang mengawali dari penciptaan, karena setiap awal tahun merupakan seluruh awal mula individu menancapkan niat, cita-cita, harapan dan tujuan hidup yang akan dicapai selama satu tahun.
Sri Bangun Wismono menjelaskan bahwa beberapa bulan sebelum perayaan Natal, dia sempat bertemu salah seorang pemuka agama Buddha, dan dia mengulangi perkataan pemuka agama Buddha tersebut yakni apabila ingin sehat maka tiga pola kehidupan harus diatur setiap umat manusia.
“Kita sedapat mungkin di awal tahun mengatur pola pikir, pola makan, dan pola hidup, tapi buat saya ada satu yang kurang aja kakehan polah (jangan terlalu banyak bertingkah, Red),” kata dia.
Sembari menata pola kehidupan, kata dia, setiap manusia jangan lupa mengevaluasi ketiganya yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015.
Sri Bangun Wismono memberi perenungan dengan beberapa poin pertanyaan dalam menatap 2016, apakah keimanan setiap individu Kristiani semakin mantap mengikut Yesus Kristus atau tidak? Kemudian apakah setiap orang yang percaya kepada Kristus menempatkan Tuhan Yesus Kristus tetap dalam seluruh tindakan dan perbuatannya.
“Atau kita justru malah menempatkan Dia (Tuhan Yesus, Red) di luar perhitungan kita,” dia menambahkan.
GKJ Salatiga Timur
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salatiga Timur dahulu merupakan salah satu pepanthan (cabang) dari GKJ Salatiga yang berpusat di Jalan Diponegoro no.55 Salatiga, Jawa Tengah.
GKJ Salatiga Timur beralamat di Jalan Tanggulayu No.7, Kecamatan Nanggulan, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Setiap minggu GKJ Salatiga Timur menggelar kebaktian pukul 06:30, pukul 08:30, dan pukul 16:30. Kebaktian pukul 06:30 dan pukul 16:30 dilayani dalam bahasa Indonesia, kebaktian pukul 08:30 dilayani dalam bahasa Jawa.
GKJ Salatiga Timur dalam pengelompokan gereja-gereja yang berinduk kepada Sinode GKJ termasuk dalam Klasis Salatiga Bagian Selatan. Gereja ini memiliki empat pepanthan, dan terdiri dari 367 kepala keluarga, 724 Warga Dewasa, dan 201 Warga Anak.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...