Umat Katolik Papua Ziarah Bunda Maria di Danau Paniai
PANIAI, SATUHARAPAN.COM - Umat Katolik yang berasal dari Quasi Yagai, Dekenat Paniai, Papua, menggelar Ziarah Bunda Maria di Danau Paniai pada Rabu pekan lalu(31/05). Kegiatan itu bertepatan dengan penutupan bulan Mei sebagai bulan Bunda Maria bagi umat Katolik.
Menurut Pastor Paroki Quasi Yagai, Pater Santon Tekege, Pr, digelarnya ziarah itu merupakan cermin keprihatinan pihaknya karena tidak terawatnya danau itu. Dengan ziarah, diharapkan upaya untuk melindungi dan merawat danau dapat memotivasi berbagai pihak.
“Danau Paniai ini tempat sakral bagi suku Mee dari sejak dahulu. Tapi, sekarang kita tidak pernah rawat dengan baik. Maka, melalui Ziarah Bunda Maria ini diajak untuk kita kembali menjaga dan melestarikan keindahan alam atau keindahan Danau Paniai karena danau ini tempat memberikan nafkah hidup orang Mee,” kata Pater Santon Tekege, Pr usai mengikuti ziarah.
Selain itu, kata Tekege, pihaknya menindaklanjuti rekomendasi dari hasil Musyawarah Pastoral Mee (Muspamee) ke VI di Paroki Madi pada April 2017 lalu, untuk menjaga dan melindungi apotek-apotek hidup orang Mee, Owaada dan Emaawa, serta tempat-tempat sakralnya.
“Rutenya dari Tanjung Deetauwo Bado menuju ke Tanjung Nunuda (Bobaigoo), selanjutnya ke Pantai Waoyeepa (Poti), lalu menepi di Tanjung Kaigoo lalu menuju ke Tuwai-Tuwai dan doa terakhirnya di pinggiran Kaigoo. Selanjutnya misa penutup kami laksanakan di Gereja Katolik Yagai. Semua umat senang dan antusias,” bebernya.
Danau Paniai terletak di Kabupaten Paniai, Papua. Berada di ketinggian 1.740 mdpl. Danau ini memiliki luas 14.500 hektare dan berkedalaman 50 meter. Dari puncak Bukit Bobaigo panorama Danau Paniai bisa terlihat seluruhnya. Bobaigo merupakan obyek wisata lokal bagi Warga Paniai. Minimnya fasilitas pariwisata membuat wisatawan yang berkunjung ke Danau Paniai sedikit.
Pada awalnya, Danau Paniai beserta Danau Tigi dan Danau Tage dinamakan Wisselmeren. Penamaan ini dinisbatkan kepada orang yang pertama kali menemukan ketiga danau cantik tersebut pada tahun 1938, yaitu seorang pilot berkebangsaan Belanda bernama Frits Julius Wissel. Pada saat itu, Frits Wissel terbang melintasi pegunungan Pulau Irian dan melihat tiga danau yang memiliki pemandangan yang indah. Karena terpesona dengan keindahannya, Wissel memutuskan untuk mendarat dan menikmati eksotisme ketiga danau tersebut dari dekat. Bahkan, pada masa kolonial Belanda, nama Wisselmeren lebih populer ketimbang Paniai. Wisselmeren berasal dari bahasa Belanda yang memiliki arti danau-danau Wissel.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Danau Paniai, dapat memulai perjalanan dari Kota Enarotali, Ibu Kota Kabupaten Paniai. Dari Kota Enarotali, tersedia dua jalur menuju kawasan Danau Paniai. Pertama, menggunakan jalur darat dengan menyewa bus untuk melintasi medan jalan yang terjal dan berkelok-kelok.
Kedua, mengambil jalur udara dengan menumpang pesawat AMA dan AMAF jenis Cessna yang bisa mendarat di wilayah dataran tinggi dengan karakteristik landasan dari tanah.
Editor : Eben E. Siadari
Jaga Imun Tubuh Atasi Tuberkulosis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Paru RSPI Bintaro, Dr dr Raden Rara Diah Handayani, Sp.P...