Umat Kristen China Berkemah di Atap Gereja Pertahankan Salib
ZHEJIANG, SATUHARAPAN.COM - Demi menghentikan upaya pemerintah China mencopot salib-salib dari menara gereja di negara itu, umat Kristen berunjuk rasa dengan berkemah di atap gereja. Sudah lebih sebulan mereka melakukan hal itu, menurut laporan Reuters. Mereka mengabaikan seruan pemerintah untuk menghentikan aksi, sebagaimana dikatakan oleh salah seorang anggota jemaat, pada hari Kamis (6/8)
Partai Komunis China secara resmi menjamin kebebasan beragama. Namun pemerintah negara itu acap kali mencurigai kelompok agama.
Kalangan Kristen di provinsi Zhejiang, yang memiliki populasi Kristen yang tengah berkembang, mengatakan pihak berwenang telah menurunkan salib-salib gereja sejak tahun lalu.
Sebanyak 22 umat Kristen dari gereja Ya Village Church di kota Zhejiang, Huzhou, berkemah dan bermalam di atap gereja sejak awal Juli, mengancam untuk melompat jika perintah pemerintah untuk mencopot salib direalisasikan, kata dua anggota gereja itu, Zhang Chaoxia, dan seorang pria bermarga You.
Zhang mengatakan delapan pengunjuk rasa Kristen masih berada di atap pada hari Kamis (6/8). Lainnya telah meninggalkan tempat itu karena sakit dan kepanasan Para pejabat telah mendesak mereka untuk menyerah dan pergi, mengancam akan memenjarakan mereka, tetapi mereka menolak, kata Zhang.
"Kami telah mendengar bahwa malam ini, pemerintah akan membongkar salib kami," kata Zhang, melalui telepon selularnya dari atap gereja. "Kami bertekad untuk tidak membiarkan mereka menghancurkan salib dengan paksa," kata dia.
"Kami akan menggunakan langkah-langkah ekstrem untuk melindungi salib. Kami telah dipaksa untuk mengambil jalan ini."
Surat kabar Global Times milik pemerintah mengatakan pemerintah Zhejiang membantah menghancurkan salib di gereja. Menurut mereka, yang mereka lakukan adalah memindahkan salib ke tempat lain karena alasan keamanan.
Surat kabar itu melaporkan pada hari Rabu (5/8) bahwa salib-salib di gereja tersebut melanggar peraturan bangunan.
Minggu ini, polisi menahan tujuh anggota gereja lain di provinsi ini dengan sangkaan melakukan kejahatan termasuk penggelapan, menurut media pemerintah dan pengacara. Penahanan dilakukan setelah mereka menolak tawaran untuk mencopot salib gereja mereka.
Zhang mengatakan pasukan keamanan telah mengepung gereja, mencegah pendukung mereka membawa perbekalan.
Dalam beberapa pekan terakhir, para aktivis hak asasi manusia melaporkan gencarnya pemerintah Zhejiang mencopot salib gereja. Sampai akhir Juni, lebih dari 1.500 gereja telah dicopot salibnya atau dipindahkan, menurut ChinaAid, sebuah kelompok advokasi Kristen berbasis di Texas.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...