Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 14:45 WIB | Jumat, 27 Juni 2014

UN Women: Kekerasan Hambat Perlindungan Hak Perempuan

Direktur Pelaksana UN Women, Phumzile Mlambo-Ngcuka (tengah) ketika berkunjung ke Juba, Sudan Selatan (17/2). (Poto: UNMISS/Julio Brathwaite)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM -  "Pandemi kekerasan" dan represi di seluruh dunia mengancam upaya yang susah dalam  penegakkan hak asasi manusia bagi perempuan  dan anak perempuan,  kata Direktur Pelaksana UN Women (Badan PBB untuk Urusan Perempuan), Phumzile Mlambo-Ngcuka, hari Kamis (26/6) di markas besar PBB di New York.

UN Women tengah mengkampanyekan peringatan 20 tahun Konferensi Perempuan di Beijing, Tiongkok dengan mengambil tema “Empowering Women – Empowering Humanity: Picture It!” Berbagai kegiatan, termasuk  menampilkan para artis terkenal, aktivis, pakar, penulis dan jurnalis akan hadir di tempat legendary “Apollo Theatre” in New York City.

"Teater Apollo telah lama sebagai jantung perjuangan masyarakat dan aktivismeyang  berani. Kita juga tahu bahwa visi yang diletakkan di Beijing masih bergema keras di seluruh dunia, karena banyak dari apa yang telah disepakati belum tercapai," kata dia. Dan menekankan bahwa " bisnis belum selesai " dalam mengurangi kemiskinan pada perempuan, meningkatkan partisipasi mereka dalam perdamaian dan keamanan, dan melindungi  hak asasi manusia bagi semua perempuan dan anak perempuan.

Konferensi Beijing tentang Perempuan 20 tahun lalu diikuti 17.000 peserta,  dan forum LSM (Lembaga Swadaya masyarakat)  dihadiri 30.000 orang. Tahun depan ( 2015), PBB akan menilai kemajuan pelaksanaan rencana aksi Beijing selama 20 tahun terakhir, berdasarkan laporan nasional yang sedang dipersiapkan oleh negara anggota PBB.

Peringatan resmi ulang tahun ke-20 akan berlangsung selama pada sesi ke-59 Komisi PBB tentang Status Perempuan (CSW), dan Hari Perempuan Internasional 2015 akan didedikasikan untuk Beijing +20. Pertemuan tingkat tinggi itu akan berlangsung pada September 2015.

"Kami ingin menekankan bahwa agenda Beijing bukanlah agenda perempuan, itu adalah agenda bagi kemanusiaan," kata Mlambo-Ngcuka. "Ini adalah tugas yang besar, tapi bukan misi yang mustahil. Ini adalah misi dari zaman kita."


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home