UNAMID: Bentrokan Suku di Darfur Memprihatinkan
KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM – Misi penjaga perdamaian internasional Darfur (UNAMID, United Nations-African Union Mission in Darfour) di Sudan “sangat prihatin” dengan pertempuran antarsuku di wilayah itu, kata juru bicara pada Senin (11/11), saat sejumlah upaya dimulai untuk menghentikan bentrokan terbaru.
“UNAMID sangat prihatin perihal meluasnya pertempuran antarsuku,” kata Ashraf Eissa dari Misi Uni Afrika-PBB di Darfur, setelah misi tersebut menerima laporan kekerasan di kalangan suku Misseriya, Tasisha dan Salamat di wilayah Darfur Tengah dalam beberapa hari terakhir.
“Jumlah korban tewas belum dikonfirmasi,” tutur Eissa.
Beberapa sumber di suku Taisha dan Salamat Arab mengungkapkan kepada AFP bahwa pada Minggu (10/11) malam milisi suku menggunakan roket, artileri berat, dan senapan mesin dalam pertempuran di barat daya Darfur.
Memburuknya kekerasan milisi suku telah menewaskan ratusan orang di Darfur tahun ini.
Salamat bertempur melawan Misseriya, sekutu Taisha, di barat daya Darfur sejak April.
Pada Senin, komite pemimpin suku dan pemerintah bertemu dalam upaya untuk merundingkan perdamaian guna mengakhiri konflik tersebut, Eissa menambahkan.
Taisha dan Salamat mengatakan pertempuran pada Minggu dipicu oleh sengketa tanah. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...