Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:21 WIB | Sabtu, 21 Oktober 2023

Uni Eropa: Dampak Regional Perang Hamas-Israel Adalah Nyata

Perlu memperketat sanksi terhadap Iran yang memasok 93 persen senjata ke Hamas.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. (Foto: dok. Reuters)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada hari Kamis (19/10) mengatakan bahwa risiko dampak regional dari perang Israel-Hamas adalah “nyata” dan menggarisbawahi perlunya memperketat sanksi terhadap Iran, yang katanya memasok kelompok militan tersebut.

Berbicara di Institut Hudson di Washington DC, Amerika Serikat, von der Leyen juga mengatakan dialog antara Israel dan negara tetangganya harus dilanjutkan.

“Kami telah melihat jalanan Arab dipenuhi kemarahan di seluruh wilayah. Jadi, risiko dampak regional adalah nyata,” katanya.

Israel melancarkan perang melawan Hamas di daerah kantong Palestina di Gaza setelah kelompok militan tersebut menewaskan lebih dari 1.400 orang dalam serangan mendadak terhadap Israel pada hari Sabtu, 7 Oktober.

Korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 3.500 orang tewas dan lebih dari 12.000 orang terluka, menurut pejabat kesehatan Palestina.

Israel juga bentrok dengan Hizbullah di perbatasan utara dengan Lebanon.

“Iran, pelindung Hamas, hanya ingin mengobarkan api kekacauan. Rusia, pelanggan Iran pada masa perang, memperhatikan dengan cermat. Rusia dan Hamas serupa,” kata pemimpin Uni Eropa itu.

Von der Leyen mengecam “peran jahat yang dimainkan Iran,” dan menambahkan bahwa “tidak diragukan lagi” bahwa Iran memasok 93 persen senjata yang digunakan oleh Hamas.

Dia mengatakan sangat penting untuk terus memberikan sanksi kepada Iran, dan memperluas sanksi serta tindakan keras terhadap penghindaran sanksi.

“Tidak diragukan lagi bahwa kita harus mengambil tindakan,” katanya.

Von der Leyen mengatakan sanksi Barat atas perang di Ukraina telah melumpuhkan perekonomian Rusia, namun Brussels dan sekutunya akan terus fokus pada penghindaran sanksi. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home