Uskup Amboina Dukung Penegakan Hukum bagi Koruptor di Maluku
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Uskup Diosis Amboina, Petrus Canisius Mandagie, mendukung proses penegakan hukum yang dilakukan terhadap berbagai kasus dugaan korupsi yang terjadi di Maluku.
"Saya mendukung berbagai penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku, terutama mengungkap dan menyelesaikan berbagai dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan pemerintah dan masyarakat di daerah ini," kata Petrus di Ambon, seperti dilansir dari Antara, hari Sabtu (18/6).
Dia meminta seluruh pimpinan dan jajaran Kejati Maluku untuk tidak takut dan kendur terhadap berbagai tekanan yang dilakukan pihak-pihak tertentu dengan maksud menggagalkan proses pengungkapan hukum kasus tindak pidana korupsi yang sedang ditangani.
"Jajaran Kejati Maluku harus tetap menjalankan tugas dan fungsi penegakan hukum di Maluku. Jika ada kelompok tertentu melakukan demo untuk membela tersangka dugaan tindak pidana korupsi, maka serahkan kepada aparat kepolisian untuk menanganinya," katanya.
Khusus terhadap kasus dugaan korupsi pengadaan lahan dan gedung kantor PT Bank Maluku-Malut Cabang Surabaya senilai Rp 45 miliar melibatkan sejumlah pimpinan bank milik pemprov Maluku dan Malut termasuk Direktur Utama, Idris Rolobessy, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, Petrus menegaskan, proses hukum harus tetap dilakukan hingga tuntas.
"Siapa pun yang terlibat dalam kasus PT. Bank Maluku-Malut, termasuk para pimpinan daerah di Maluku harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Yang bersalah harus diadili sehingga menjadi contoh sekaligus memberikan efek jera kepada masyarakat," ujar dia.
Ia menegaskan, bangsa dan negara termasuk provinsi Maluku akan rusak jika berbagai tindak pidana korupsi terus dibiarkan merajalela.
Sebagai umat beragama Petrus menyarankan masyarakat melakukan perlawanan terhadap para pendukung koruptor yang melakukan aksi demo guna melemahkan kinerja aparat penegak hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Terkait banyaknya aparat penegak hukum yang tertangkap tangan melakukan praktek suap, menurutnya, tidak semua aparat penegak hukum bermental korupsi.
"Masih banyak aparat penegak hukum bermoral baik dan jujur dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya," katanya.
Karena itu masyarakat dihimbau tidak terlalu memojokkan aparat penegak hukum, sebaliknya memberi dukungan terhadap seluruh proses hukum yang sedang dilakukan sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Editor : Eben E. Siadari
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...